GELORA.CO - Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman meminta agar publik dan partai politik menyudahi perdebatan terkait masa jabatan Presiden tiga periode.
"Menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia dan partai politik, ikutilah teladan dari Presiden Joko Widodo yaitu setia kepada konstitusi dan Undang Undang Dasar 1945 dan setia pada agenda reformasi yaitu masa jabatan Presiden hanya dua periode," kata Fadrjoel dalam program Mata Najwa bertajuk "Gaduh Tiga Periode: Peluang Jokowi di Pilpres 2024", Kamis (18/3).
Presiden kata Fadjroel juga menolak usulan Pilpres dan Pilkada tak langusung yang merupakan bukti dari kesetiaan Prsiden Jokowi terhadap agenda reformasi.
Sebelumnya, dengan tegas, Presiden Joko Widodo memastikan akan tegak lurus dengan konstitusi.
"Saya menjadi presiden melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia berdasarkan konstitusi. Karena itu, pemerintahan ini juga berjalan tegak lurus dengan konstitusi," kata Presiden Jokowi dikutip dari akun media sosialnya, Senin (15/3).
Atas dasar itu, Presiden Jokowi memastikan tetap berpegang teguh pada sikapnya yang juga pernah disampaikan beberapa waktu lalu saat ada dorongan penambahan masa jabatan presiden republik Indonesia.
"Sikap saya terhadap konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode tidak berubah sampai detik ini. Saya sama sekali tidak memiliki niat, juga tidak berminat untuk menjadi presiden tiga periode," tegas Jokowi.
"Undang Undang Dasar 1945 telah mengatur masa jabatan presiden paling lama dua periode. Mari kita patuhi bersama," demikian mantan Gubernur DKI Jakarta ini. (*)