GELORA.CO - Penggagas acara Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Darmizal, tiba-tiba menangis dalam konferensi pers, Selasa (9/3).
Ia mengaku menyesal pernah menjadi 'tim buru sergap' untuk memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC, agar mereka berbulat tekad membangun chemistry agar Pak SBY yang dipilih pada kongres 2015 di Surabaya," ujar Darmizal.
Lantas Darmizal pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat. Dia menyebut saat ini ada rezim diktator di Partai Demokrat.
Pernyataan Darmizal itu dibalas sindiran oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, melalui akun Twitter pribadinya.
Syahrial menilai tangisan Darmizal itu tidak lebih sebagai air mata buaya. Syahrial juga menyindir klaim yang membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, bisa menjadi Ketum Demokrat dua periode dan Presiden adalah Darmizal.
Sebaliknya, Syahrial menegaskan kalau yang menjadikan Moeldoko bisa menjabat KSAD dan Panglima TNI adalah SBY.
"Memangnya yang bikin SBY jadi Presiden 2004 itu kau?" tulis Syahrial, seperti dikutip Kantor Berita RMOLBanten.
"Kalau yang menjadikan Moeldoko KSAD dan Panglima TNI pasti SBY. Ada Keppresnya, yang teken Pak SBY," pungkas Syahrial.
Darmizal merupakan kader Demokrat yang dipecat karena terlibat dalam upaya mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres 2020.
Upaya tersebut berujung pada terselenggaranya KLB yang digelar kubu kontra-AHY di Deli Serdang yang memilih Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Darmizal juga mengakui kedekatannya dengan Moeldoko sudah terjalin cukup lama. Bahkan, dirinya mengaku menjadi aktor di balik pertemuan sejumlah kader Partai Demokrat dengan Moeldoko.
Darmizal bahkan mengklaim dirinya dan Moeldoko sama-sama pernah membantu SBY sukses menjadi Presiden selama dua periode.
"Dan saya berterima kasih diberi gelar sebagai aktor dalam pertemuan antara kader dengan Pak Moeldoko sahabat saya sejak tahun 96. Sebagaimana kami dulu juga menjadi aktor mengantar SBY menjadi presiden tahun 2004-2014 itu catatan sejarah," ujar Darmizal, Kamis (18/2)(RMOL)