GELORA.CO - Beredarnya isu soal penunjukkan Agus Nur Hermawan menjadi Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi versi Kongres Luar Biasa (KLB) cukup mengejutkan.
Pasalnya saat ini yang Agus Nur Hermawan masih secara sah menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Bekasi.
“Iya, ini saya diperintahkan untuk ke Jakarta karena saya ditunjuk sebagai Ketua DPC Demokrat (versi KLB), saya ditunjuk kabarnya dari Jakarta dan untuk pengurusan saya belum tahu,” kata Agus Nur Hermawan dikutip Kantor Berita RMOLJabar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli enggan berkomentar banyak. Menurutnya, KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara hingga kini belum diakui pemerintah.
“Itu mah silahkan saja, cuman yang jadi pertanyaan kita apakah Demokrat versi Moeldoko sudah disahkan Kemenkumham atau belum, kalau kita nunggu saja siapa yang diakui pemerintah dan negara karena semua ada aturannya,” kata dia, Senin (15/3).
Romli menambahkan, untuk menduduki jabatan pimpinan partai politik di daerah tidak bisa sembarangan, ada mekanisme yang harus ditempuh. Apalagi, yang bersangkutan bukanlah kader dari Partai Demokrat.
“Memang bisa sembarangan jadi Ketua DPC, ambil dari mana aja? Apalagi dia masih berpakaian partai lain, dia kan Hanura. Tapi terlepas dari itu bagi saya umur saja ada batesannya apalagi jabatan. Jadi saya mah anggapnya biasa-biasa aja, santai aja semua kan ada prosesnya,” pungkasnya.
Terpisah, Plt Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten Bekasi, Firman Andriyana Sujud sangat menyayangkan jika isu tersebut benar adanya.
Namun demikian, ia pun tak bisa memaksakan keinginan Agus Nur Hermawan jika ingin memimpin Partai Demokrat Versi KLB.
“Itu kan haknya Agus, saya juga belum konfirmasi hal itu ke yang bersangkutan, tapi saya sangat menyayangkan karena saya dengan Haji Romli sahabat baik, karena politik ini kan cuman beda baju aja. Gak mungkin saya mendukung,” ungkap dia.
“Kita gak tau benar atau tidaknya dia ketua versi KLB, tapi saya sangat menyayangkan kalo ini karena ulahnya Agus ya. Karena ini menciderai politik yang semestinya tidak ada KLB. Sayang aja, karena saya dengan semua ketua partai itu seperti sahabat seperti teman, kalau dibeginikan malu saya,” tandasnya. (RMOL)