GELORA.CO - Duka mendalam atas kepergian mantan Hakim Agung, Artidjo Alkostar, untuk selama-lamanya dirasakan banyak kalangan masyarakat.
Sebagai hakim, Artidjo dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas, jujur, dan tak pernah ragu memberi vonis lebih berat kepada para koruptor di negeri ini.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kewafatan Artidjo Alkostar adalah kedukaan bagi banyak dari kita rakyat Indonesia pencinta kebenaran, kejujuran, dan keadilan," ucap mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam keterangannya, Senin (1/3).
"Kepergiannya ke rahmat Allah SWT adalah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia di tengah problematika penegakan hukum yang cukup serius. Ruh penegakan hukum yang sesungguhnya keadilan acapkali hilang terganti ketakadilan," sambungnya.
Menurut Din Syamsuddin, almarhum Artidjo Alkostar adalah sosok hakim pemberani, jujur, dan adil. Artidjo bagaikan Dewi Themis dengan mata tertutup menegakkan timbangan yang seimbang.
Sebagai hakim, lanjut Din, Artidjo Alkostar meyakini ajaran Al-Quran bahwa di atas para hakim ada Ahkamul Hakimin, Allah SWT Yang Maha Adil.
"Selamat kembali menemui Sang Pencipta Yang Maha Adil di jannatul firdaus," doa Din Syamsuddin menutup.
Anggota Dewan Pengawas KPK, Artidjo Alkostar, meninggal dunia pada Minggu (28/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Almarhum meninggal dalam usia 72 tahun.
Artidjo meninggal karena sejumlah penyakit yang dideritanya. Bukan karena terpapar Covid-19. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Yogyakarta pada Senin pagi ini. (RMOL)