OLEH: MEGA SIMARMATA
SAAT bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Misa Minggu Palma yang kedus baru saja selesai dilaksanakan.
Di hari Minggu Palma tanggal 28 Maret 2021, Gereja Katedral Makassar harusnya mengadakan 5 kali misa, yaitu pukul 06.00 WITA, 08.30 WITA, 11.00 WITA, 16.00 WITA dan 18.30 WITA.
Khusus pada misa kedua jam 08.30 WITA Uskup Agung Makassar Mgr. Johannes Liku Ada yang memimpin langsung. Misa kedua ini berlangsung selama 1 jam 24 menit 30 detik.
Jadi, persis menjelang jam 10.00 WITA, misa sudah selesai.
Di penghujung misa, Uskup Agung Makassar Bapak Mgr. Johannes Liku Ada memberi berkat kepada umat yang menghadiri misa dengan mengikuti protokol kesehatan.
Doa berkat yang diucapkan Bapak Uskup Agung Makassar di akhir misa seperti ini bunyinya:
"Tuhan bersamamu. Semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa. Bapa. Putera. Dan Roh Kudus."
Jika menyimak pemberitaan yang ada, 2 terduga teroris itu memang berusaha masuk ke dalam gereja menjelang jam 10.00 WITA.
Jadi, saat terjadi perdebatan antara petugas sekuriti gereja dan kedua teroris yang ngotot masuk ke dalam gereja, di saat itulah Uskup Agung Makassar baru saja selesai memberikan berkat kepada umat yang hadir.
Lantas umat pulang.
Untuk selanjutnya, akan ada misa ketiga jam 11.00 WITA. Sedangkan bom terjadi pada pukul 10.35 WITA.
Antara pukul 10.00 WITA sampai 10.25 WITA atau selama 25 menitlah, umat yang mengikuti misa kedua sudah pulang.
Lalu, umat yang ingin menghadiri misa ketiga pada pukul 11.00 WITA ada yang mulai berdatangan.
Memaknai aksi peledakan bom di hari Minggu Palma ini, satu hal yang harus disyukuri bahwa sebuah karya Allah Bapa telah terjadi kepada umat yang dikasihi di Makassar.
Doa berkat yang diberikan Bapak Uskup yang mengatakan, "Tuhan bersamamu. Semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh Allah Yang Maha Kuasa. Bapa. Putera. Dan Roh Kudus".
Perlindungan itu sungguh terjadi dan sungguh dilakukan Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.
Selisih waktu antara misa kedua dan misa ketiga selama 1 jam, kemudian kejelian dan kehebatan petugas sekuriti gereja untuk berani mengusir 2 orang asing yang ngotot memasuki komplek gereja, merupakan cara Tuhan untuk melindungi Bapak Uskup, semua Romo, semua petugas liturgi dan semua umat yang ada di gereja pada saat itu.
Dalam Misa Minggu Palma, bacaan injil dibacakan saat Yesus mengucapkan kalimat yang sangat sedih dan pedih saat disalib, "Eloi. Eloi. Lama Sabaktani. Allahku. Allahku. Mengapa Kau Tinggalkan Aku".
Dari fakta yang terjadi di Makassar hari ini, Tuhan menunjukkan betapa besar kasihNYA kepada umat beriman.
Walau disayangkan banyak yang terluka. Tapi tidak ada satupun umat, termasuk Uskup dan Pastor, yang menjadi korban tewas.
Allah tidak meninggalkan umatNya.
Terima kasih Tuhan, mukjizat itu terjadi di Gereja Katedral Makassar.
Terimakasih Bapa ...
Terimakasih Tuhan Yesus ...
Berilah damai, keselamatan dan berkat berlimpah untuk bangsa dan negara kami, INDONESIA.