GELORA.CO - Hujan yang kerap mengguyur Jakarta sejak awal Januari 2021 tak lagi membuat ibukota terendam banjir seperti tahun-tahun sebelumnya. Kalaupun ada genangan, bisa dengan cepat surut dalam tempo kurang dari 6 jam.
Seperti yang terlihat pada Selasa malam (2/2) hingga Rabu pagi (3/2). Meski hujan deras mengguyur DKI dan sekitarnya, namun ternyata Jakarta tak lagi kebanjiran.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf, pun bersyukur Jakarta tak lagi terendam banjir saat masuk puncak musim hujan sejak awal 2021.
"Ini hasil kerja keras Dinas SDA bersama Sudin SDA di wilayah," kata Juaini saat dihubungi Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (4/2).
Juaini berharap kondisi Jakarta seperti ini, bisa aman terkendali sampai musim hujan rampung pada Maret mendatang.
Menurut anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, sejak awal 2020, Dinas SDA secara masif melakukan salah satu program pengendalian banjir yang diberi nama Gerebek Lumpur atau pembersihan lumpur di aliran air di Jakarta.
Program Gerebek Lumpur ini, terang Juaini, tidak hanya menyasar waduk atau sungai. Tetapi juga kali, saluran mikro, saluran penghubung (PHB) sehingga air hujan tidak meluap ke pemukiman warga.
"Program ini merupakan strategi Dinas SDA untuk memaksimalkan daya tampung saluran dan kali. Jadi air enggak lagi meluap ke pemukiman warga atau jalan yang bisa mengganggu aktivitas," jelas Juaini.
Juaini mengungkapkan, program Gerebek Lumpur ini juga merupakan kolaborasi lintas dinas, seperti Dinas Bina Marga, PPSU Kelurahan dan Kecamatan.
"Alhamdulillah program Gerebek Lumpur mulai terasa hasilnya," kata Juaini.
Selain itu, dalam upaya pencegahan banjir, Dinas SDA juga telah melakukan pembangunan ratusan sumur resapan.
"Kami juga menyiagakan 8.000 petugas untuk menanggulangi banjir," pungkas Juaini. []