GELORA.CO - Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi kehidupan sosial, kesehatan, dan ekonomi di berbagai negara termasuk di Indonesia. Bahkan hampir seluruh negara di dunia telah mengalami kontraksi pertumbuhan akibat wabah virus asal China itu.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 memang telah menciptakan jurang yang semakin lebar di Tanah Air. Bahkan, membuat kemunduran banyak prestasi, utamanya terhadap pembangunan di Indonesia.
"Pandemi buat kemunduran banyak prestasi pembangunan di negara ini," jelas dia dalam acara Webinar LPEM UI, Kamis (18/2).
Bendahara Negara itu mengatakan, di dalam situasi seperti ini pemerintah sudah mengeluarkan sepertiga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk penanganan pandemi Covid-19. Sementara banyak kebutuhan infrastruktur lain yang perlu untuk didanai.
"Bagaimana mendanai kebutuhan sebanyak itu untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif? Kalau jawabannya infrastruktur dan teknologi bagaimana mendanainya?," jelasnya.
Menurutnya pendanaan menjadi sangat kritikal dan ini tidak hanya untuk Indonesia dan Asia saja, tetapi masalah umum untuk semua negara di dunia. Belum lagi bertambahnya utang dan mengatasi masalah keberlangsungan fiskal.
Pemerintah sediri sudah memperlebar defisit fiskal mencapai 6,09 persen terhadap PDB. Ini meningkat lebih besar akibat pandemi Covid-19. Defisit ini diizinkan selama tiga tahun atau sampai batas waktu yang ditentukan.
"Dibandingkan negara lain masih rendah tapi bukan berarti kita yang kompeten. Dan meningkatnya hutang membuat isu terkait keberlanjutan bagi keberlangsungan dari perekonomian," ujarnya. [mdk]