GELORA.CO - Pihak Istana sudah menegaskan tidak akan memberi jawaban kepada Partai Demokrat atas surat yang diajukan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Alasannya, karena yang dipermasalahkan menyangkut dinamika di internal partai.
Sebagai solusi atas kasus dugaan kudeta yang melibatkan lingkar Istana, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik memberi jalan tengah.
Jalan tengah itu adalah masing-masing pihak menyelesaikan masalah internal masing-masing. Demokrat merapikan internal yang terlibat kudeta. Sementara Presiden Joko Widodo menertibkan anak buah yang hendak cawe-cawe di internal Partai Demokrat.
Belakangan pihak Istana yang disebut menggalang kekuatan untuk mengkudeta AHY adalah Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
“Begini saja. Kami urus masalah internal kami dengan kader-kader itu. Pak Jokowi urus masalah "internal" Istana dengan Pak Moeldoko,” tegas Rachland lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (4/2).
Dia menekankan bahwa impresi publik mengenai perilaku politik culas yang dilakukan pihak Istana harus dicegah. Apalagi praktik itu secara gamblang berhasil dibongkar oleh Partai Demokrat.
“Perlu dicegah impresi publik bahwa perilaku politik buruk yang berhasil kami bongkar itu adalah hal yang diijinkan Presiden,” tekannya. []