GELORA.CO - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono,baru saja mengumumkan adanya gerakan kudeta untuk mengabil alih kepemimpinan partai dari dirinya.
Sosok yang kerap disapa AHY ini mensinyalir, gerakan tersebut diinisiasi oleh orang internal dan ekternal yang berasal dari lingkaran pemerintah.
Direktur Eksekutif Parameter Politik, Adi Prayitno menilai, pernyataan AHY tersebut mengagetkan banyak pihak dan merupakan masalah serius.
"Tentu publik kaget dengan konferensi AHY, bahwa ada gerakan untuk mengkudeta Demokrat. Ini serius dan tentu sangat berbahaya bagi kelangsungan partai ke depan," ujar Adi saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).
Lebih dari itu, Adi Prayitno menduga kejadian serupa bisa menyasar ke partai lain. Tapi dengan catatan, jika benar ada keterlibatan pemerintah pusat di kudeta kepemimpinan partai.
"Kejadian semacam ini bisa terjadi pada partai manapun di kemudian hari. Apalagi disinyalir aktornya di lingkaran istana," demikian Adi Prayitno.
Dalam gelar konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, sore tadi, AHY menyebut ada lima orang yang dia duga terlibat dalam gerakan kudeta Demokrat.
Bahkan, AHY menjabarkan ciri-ciri dari setiap orang yang diduga terlibat kudeta.
Di antaranya, satu kader Demokrat aktif, satu kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, satu mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan satu mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.
Sedangkan yang nonkader partai adalah diduga seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sedang dikonfirmasi kebenarannya. []