GELORA.CO - Tokoh Papua, Christ Wamea, mengunggah potret Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko, yang tengah mengenakan seragam Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berwarna oranye.
Dalam cuitan yang diunggahnya di akun Twitter, Christ mengatakan bahwa Moeldoko cocok memakai seragam tersebut.
“Kelihatan kren dan sangat cocok kalau Kepala KSP berseragam Partai Hati Nurani Rakyat,” tulisnya di akun Twitter pribadinya.
Tak hanya itu, menurutnya, jika Moeldoko pada Pemilu 2019 lalu bersama dengan Oesman Sapta Oedang (OSO) memenangkan Hanura, kondisi tersebut dapat melancarkan persiapannya menuju Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau pada pemilu 2019 pak Moel bergandengan tangan dgn pak Oso menangkan Hanura skrng udh mulus persiapkan diri capres 2024,” lanjutnya.
Ia lantas menyebut Moeldoko sebagai orang yang pernah memiliki partai namun tidak betah mengurusnya.
“Pernah punya partai tdk betah urus bgmn bisa urus partai orang,” katanya.
Untuk diketahui, nama Moeldoko saat ini tengah santer dikaitkan dengan isu pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Ia dikabarkan tengah merencanakan gerakan politik untuk melakukan kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Tersiar kabar yang menyebutkan bahwa tujuan dari kudeta yang tengah ramai diperbincangkan ini adalah agar Moeldoko mendapatkan kendaraan politik untuk menuju Pemilu 2024 mendatang.
Terkait dengan hal ini, Moeldoko awalnya mengklaim bahwa dirinya hanya bertemu dengan sejumlah kader Demokrat di kediamannya, itu pun ia mengaku tidak tahu maksud dan tujuan dari kedatangan para kader tersebut.
Namun, pernyataan terbaru Moeldoko justru berbanding terbalik dengan klarifikasi sebelumnya, lantaran ia mengaku bertemu dengan kader Demokrat di hotel, seperti yang sebelumnya marak diberitakan media.
“Beberapa kali di rumah saya, ya ada di hotel, ada di mana-mana. Nggak terlalu penting lah itu. Intinya aku datang diajak ketemu ya,” ujar Moeldoko dalam konferensi pers pada Rabu, 3 Februari 2021.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Presiden RI Joko Widodo terkait dengan isu kudeta terhadap AHY dan pengambilalihan Partai Demokrat ini.***