Sekretaris Umum Muhammadiyah Minta Polisi Tak Ragu Tindak Abu Janda

Sekretaris Umum Muhammadiyah Minta Polisi Tak Ragu Tindak Abu Janda

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta polisi untuk tidak ragu menindak tegas Permadi Arya alias Abu Janda terkait ujaran "Islam arogan". Dia menganggap pernyataan dari Abu Janda saat ini sudah tak bisa ditoleransi lagi.

"Apalagi pernyataan terakhir yang menyebutkan bahwa Islam adalah agama yang arogan. Kepolisian tidak perlu ragu untuk memeriksa dan menindak yang bersangkutan sesuai dengan hukum yang berlaku, apabila memang fakta-fakta dan bukti-bukti hukumnya cukup kuat," tegas Mu'ti dalam sebuah video yang diunggah di Instagram @abe_mukti pribadinya, Kamis (4/2/2021).

"Di negara ini tak ada seorang pun yang kebal hukum," tandasnya.

Abu Janda kelar diperiksa penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri terkait kasus ujaran kebencian Islam Arogan pada Senin 1 Februari 2021. Ada sekitar 50 pertanyaan yang dilontarkan penyidik padanya.

"Jadi tadi saya datang lebih pagi, saya diperiksa sudah 12 jam, pertanyaan saya sudah nggak kehitung lagi mungkin 50 pertanyaan pasti lebih," kata Abu Janda di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021).

Abu Janda menyebut, hanya dimintai keterangan terkait cuitannya soal Islam Arogan. 

"Intinya saya menjelaskan saya sebagai saksi dipanggil untuk klarifikasi menjelaskan apa yang saya maksud dengan itu. Jadi saya sudah jelaskan ke penyidik bahwa twit saya yang bikin ramai itu adalah twit jawaban saya kepada ustaz Teungku Zul," jelas dia.

Abu Janda menegaskan, tulisannya adalah respons dari cuitan provokatif yang dibuat Teungku Zul, yang mengatakan bahwa minoritas di negeri ini arogan ke mayoritas.

"Dan selanjutnya ketika saya mengatakan Islam sebagai agama yang datang dari Arab itu saya tujukan kepada ustaz Teungku Zul, yang saya maksud adalah aliran Islam si Teungku Zul itu atau aliran yang memang datang belakangan dari Arab, Islam trans-nasional yang namanya salati wahabi itu," Abu Janda menandaskan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita