GELORA.CO - Ekonom sekaligus mantan menteri, Rizal Ramli, turut berkomentar mengenai aksi Dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta.
Seperti diketahui, dr Tirta belakangan ini menjadi perbincangan lantaran membela Presiden Joko Widodo soal kerumunan di NTT beberapa hari lalu.
Melalui akun Twitter @RamliRizal, Jumat (26/2/2021), Rizal mengaku awalnya kagum terhadap sikap dr Tirta yang sebelumnya dikenal keras mengomentari pelanggaran protokol kesehatan di masa pandemi.
"Tadinya saya sempat kagum dgn sikap & kecerdasannya ttg Covid. Tetapi ternyata sejarah & semangat menjilat kekuasaannya susah berubah," cuit Rizal.
Tadinya saya sempat kagum dgn sikap & kecerdasannya ttg Covid. Tetapi ternyata sejarah & semangat menjilat kekuasaannya susah berubah 😀😀 https://t.co/KoxUfvkRho
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) February 26, 2021
Sebelumnya, dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta terus membela Presiden Joko Widodo yang beberapa waktu lalu membuat heboh saat berkunjung ke NTT.
Setelah mengunggah foto kasus bergambar Jokowi, dr Tirta kini mengunggah ulang komentar pegiat media sosial Denny Siregar.
Melalui akun Instagram @dr.tirta, Kamis (25/2/2021), dr Tirta melontar sindiran.
"Kalo lu benci “rezim” ga usah bawa2 celah protokol. Banding2 in kasus HRS dengan presiden," tulisnya.
"Bilang aja lu ga suka presiden. Pake acara ngeles sana sini. Bawa2 protokol. Riding the wave mulu ah. Yg salah protokolernya yg disalahin presidennya. Gimane sih," kata dr Tirta.
Seolah menantang, dr Tirta juga membawa profesinya yang juga pengusaha sepatu.
"Nyama2 in kasus pula. Tenang. Gue ga limit komen. Ngopi dulu skuy. Kalah roasting ama tukang cuci sepatu? Yaaaah. Gimane sih. Yaelah . Mantep bang @dennysirregar !" tulisnya.
Sebelumnya, dr Tirta juga mengunggah foto dirinya memakai kaus bergambar Jokowi.
"Ada netizen ngingetin foto lama, era 2018 an. Ane repost ah. Biar yg ga suka @jokowi tambah kelojotan," tulisnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengunjungi NTT beberapa hari lalu. Namun kunjungan itu menjadi heboh setelah sejumlah video beredar di media sosial yang memperlihatkan kerumunan massa. []