GELORA.CO - Pendiri Pasar Muamalah Depok Zaim Saidi membuka pasar dengan alat tukar berupa dinar dan dirham yang diakuinya dipesan dari PT Antam. Polisi akan mendalami pengakuan tersebut.
"Pasti kita ambil keterangannya (PT Antam). Kan kita nggak tahu. Kan bisa saja. Kita harus tahu dulu dia mesan di Antam itu seperti apa," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat ditemui di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2021).
Ramadhan mengungkap PT Antam tidak bisa langsung dikatakan terlibat dalam Pasar Muamalah Depok. Apalagi polisi baru mendapatkan keterangan dari Zaim Saidi saja, yang mengaku memesan koin dinar dan dirham dari PT Antam.
"Nah tidak bisa dong kita tidak bisa ujug-ujug menyebutkan PT Antam itu terlibat. Yang jelas, ini penjelasan dari dia, 'saya memesan di PT Antam'," terangnya.
Kepolisian akan memeriksa kebenaran pengakuan pendiri pasar Muamalah itu.
"Lah iya itu. Yang jelas dari pengakuan (Zaim) itu berasal dari PT Antam. Kan dia bawa-bawa itu, namun benar atau tidaknya itu keterangan dari dia. Itu hasil pemeriksaan dia terhadap saksi-saksi," tandasnya.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap Zaim Saidi, pendiri pasar Muamalah Depok. Dari Zaim Saidi, tim Bareskrim Polri menyita ratusan koin dinar dan dirham yang digunakan sebagai alat transaksi di tempat tersebut.
Zaim Saidi ditangkap pada Selasa (2/2) di Depok. Penangkapan Zaim Saidi ini dibenarkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono.
"Benar (ditangkap)," kata Brigjen Pol Rusdi Hartono, saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (3/2).
Informasi yang diperoleh detikcom, Zaim Saidi berperan sebagai inisiator dan penyedia lapak Pasar Muamalah. Dia juga merupakan pengelola dan Wakala Induk, yakni tempat menukarkan rupiah dengan koin dirham dan dinar sebagai alat tukar dengan barang yang diperdagangkan.
Penangkapan ini bermula dari informasi yang diperoleh Bareskrim terkait video viral transaksi dinar dan dirham di Pasar Muamalah di Jalan Tanah Baru, Beji, Depok. Penyidik Bareskrim telah memeriksa 5 saksi terkait kasus tersebut.
PT Antam sudah dihubungi soal isu ini, namun belum memberi jawaban. Baik Direktur Niaga maupun Corsec PT Antam belum merespons permintaan tanggapan soal pengakuan Zaim.(dtk)