GELORA.CO - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah seakan menjadi warning bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, kabar penangkapan Nurdin Abdullah cukup mengejutkan mengingat karier politisi PDIP itu cukup mentereng.
"Gubernur bergelar profesor itu salah satu kepala daerah yang dibanggakan oleh PDI-P. Kariernya dimulai jadi bupati Bantaeng dua periode itu berhasil menduduki kepala daerah di tingkat provinsi," jelas Silaen kepada redaksi, Minggu (28/2).
Namun kini, kasus hukum yang menimpa Nurdin Abdullah menandakan perang terhadap perilaku rasuah harus benar-benar ditegakkan. Terlebih sebelumnya sudah beberapa kader banteng juga terlibat kasus rasuah.
Selain itu, kasus hukum yang kembali mendera kader PDIP ini harus disikapi dengan serius oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri bila ingin tetap perkasa di 2024 mendatang.
"Jika partai politik tak menjaga kesehatan mesin partainya, maka besar kemungkinan akan 'batuk-batuk' menghadapi kontestasi politik akbar 2024," ungkap Silaen.
"KPK RI akan menangkap siapa pun yang terindikasi terlibat langsung dalam praktik-praktik korupsi. Internal PDIP jangan tunggu lama, lakukan evaluasi internal, dan jangan larut dalam duka karena beberapa kader partainya dicokok KPK," tandasnya. []