GELORA.CO - Pernyataan anggota staf kepresidenan Ade Irfan Pulungan menuai polemik di kalangan masyarakat.
Sebabnya, pernyataan pohak Istana itu dinilai anti kritik terhadap pernyatan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menyampaikan sejumlah masalah di periode kedua pemerintahan Jokowi.
Ade Irfan Pulungan menilai pernyataan Jusuf Kalla sebagai salah satu upaya memprovokasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera meminta para staf kepresidenan untuk tidak merespons secara berlebihan.
“Jangan baper. Istana diberi demikian banyak previlege, anggaran dan kekuasaan. Rendah hatilah,” ucap Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Selain itu, Ade Irfan juga diminta untuk menghormati Jusuf Kalla.
Kata Mardani, bagaimanapun, Jusuf Kalla (JK) sudah dua kali menjadi wakil presiden.
Apalagi, ditambahkan Mardani, sudah seharusnya pihak istana telinganya kebal dengan berbagai kritikan yang didasari oleh fakta secara objektif.
“Pak JK itu tokoh bangsa yang terhormat. Masukannya pasti didasari kebijaksanaan,” imbuhnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Jusuf Kalla merupakan fakta.
Politisi inisiator #2019gantipresiden itu menganalisa sejumlah survei telah menilai kinerja pemerintahan Jokowi selama dua periode ini trennya menurun.
Salah satu indikatornya adalah turunnya indeks demokrasi Indonesia.
“Hasil survei beberapa lembaga memang menunjukkan turunnya indeks demokrasi dan kebebasan berpendapat kita,” tandasnya(RMOL)