GELORA.CO - Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah turut mengomentari penangkapan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
Melalui akun Twitter @febridiansyah, Jumat (26/2/2021), Febri mengapresiasi kinerja KPK terkait operasi ini.
"Selamat untuk tim Penyelidik KPK yg menunjukkan kembali kerja kerasnya di OTT malam ini. Semoga penanganan kasus tidak terganggu dg postingan pimpinan yg tampak genit di medsos mengumumkan sebelum ekspose atau gelar perkara dilakukan," cuit Febri.
Namun, Febri ternyata melihat adanya narasi tertentu yang dibangun dari penindakan KPK.
"Sebagai sebuah kerja keras tim Pegawai KPK, OTT perlu diapresiasi. Namun, tmpaknya ini langsung diboncengi untuk bangun narasi 'KPK tidak dilemahkan'. Jangan buru2, ingat beberapa OTT kemarin yg menyisakan nama seperti Harun Masiku? Politisi2 dalam kasus Suap Bansos Covid-19?" tulis Febri.
Febri mengingatkan para punggawa KPK agar tidak lupa menuntaskan kasus-kasus sebelumnya.
"Pengembangan perkara inilah tantangan konsistensi KPK menangani korupsi. Potensi intervensi rentan terjadi di sini. Itulah pentingnya publik harus mengawal dg kuat. Mengawasi KPK agar bekerja secara benar. Hal ini penting sekaligus utk menjaga tmn2 di KPK yg bekerja scr benar," tulis Febri.
Lebih lanjut, Febri memberi dukungan serta mendoakan KPK agar konsisten memberantas korupsi.
"Kita tunggu hasil OTT ini. Smg informasi perkembangannya dismpaikan scr proporsional. Semua pihak yg terlibat harus diusut. Doa dan dukungan kt berikan pada tim Pegawai KPK yg terus berupaya menjadi antibodi dari segala virus yg ingin merusak KPK," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (26/2/2021) lalu. Dia tiba di Gedung KPK, Jakarta pada Sabtu (27/2/2021) pagi.
Dia diduga terlibat kasus infrastruktur jalan di daerahnya.
Nurdin lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 7 Februari 1963. Dia merupakan lulusan S3 Doctor of Agriculture Kyushu Universitas Jepang pada 1994.
Nurdin juga diketahui merupakan Guru Besar akultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.
Karier politik Nurdin mulai cemerlang saat menjabat Bupati Bantaeng selama dua periode. Yakni 2008-2013 dan 2013-2018.
Pengalaman itu membuat sejumlah tokoh mengusungnya pada Pilgub Sulawesi Selatan pada 2018 silam.
Kala itu, Nurdin diusung oleh tiga parpol. Ketiganya adalah PKS, PDIP, dan PAN. Dia akhirnya berhasil terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018-2023. []