GELORA.CO - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut langsung nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Merespons hal itu, Moeldoko pun merasa dirinya ditekan oleh SBY.
Awalnya, SBY memberikan pernyataan terkait keterlibatan Moeldoko dalam isu kudeta PD. Ia mengatakan keterlibatan Moeldoko di luar pengetahuan Presiden Jokowi.
"Secara pribadi, apa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi miliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu," tutur SBY dalam sebuah video, Rabu (24/2).
Karenanya, SBY mengatakan tindakan Moeldoko telah merugikan Presiden Jokowi. "Partai Demokrat justru berpendapat apa yang dilakukan Moeldoko tersebut sangat mengganggu, merugikan nama baik beliau (Jokowi)," imbuhnya.
Presiden ke-6 RI itu juga tidak percaya dengana adanya sejumlah nama menteri yang disebut terlibat dalam isu kudeta PD. SBY tidak percaya bahwa pejabat selain Moeldoko terlibat.
"Sementara itu saya juga punya keyakinan bahwa nama Menko Polhukam Profesor Mahfud dan Menkum HAM Yasonna juga dicatut namanya. Demikian juga nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan KaBIN (Kepala BIN) Jenderal Budi Gunawan yang juga disebut-sebut namanya," katanya.
Merasa namanya disinggung SBY, Moeldoko pun tidak tinggal diam. Ia memberikan tanggapan atas pernyataan SBY itu. Ia mengaku sudah tidak mengikuti isu terkait kudeta PD.
"Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai dan saya nggak ngikutin tuh ya," ujar Moeldoko kepada wartawan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/2).
Lebih lanjut, Moeldoko juga menegaskan dirinya belakangan ini sedang sibuk mengurusi persiapan pernikahan putrinya. Moeldoko pun meminta semua pihak tak menekannya.
"Jadi janganlah menekan saya. Saya diam, saya menekankan, dan saya ingin mengingatkan semuanya, karena saya bisa, sangat mungkin, melakukan apa itu, langkah-langkah yang saya yakini," ucap Moeldoko.
"Jadi, saya berharap, jangan menekan saya, karena seperti tadi saya katakan, saya tidak tahu situasi itu. Saya pesan seperti itu saja, karena saya punya hak, seperti apa yang saya yakini. Itu aja," sambungnya.
Dalam kesempatan terpisah, PD pun ikut bicara atas tanggapan Moeldoko yang merasa sedang ditekan SBY. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membalas Moeldoko.
Andi Arief meminta Moeldoko tidak merasa ditekan. Pasalnya, ia menuding Moeldoko masih bergerak bersama sejumlah kader Partai Demokrat untuk kudeta. Andi Arief
"Pak Moeldoko, Anda merasa ditekan?" kata Andi Arief dalam cuitan yang dibagikan kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).
"Kita tahu bahkan setelah gerakan kudeta ini terungkap dan Ketum PD mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan mengeluarkan statement, Anda masih terus bergerak bersama segelintir kader yang bersekongkol dengan Anda. Kok kenapa merasa ditekan," sambungnya.(dtk)