GELORA.CO - Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang meminta warga tak menebang hutan untuk mencegah kekeringan, karena hutan sumber air.
Menurut pria yang dkarib disapa HNW ini, pernyataan LBP terse but mestinya menjadi kebijakan pemerintah sehingga tidak terjadi penebangan hutan secara lir.
“PernyataanLBP ini himbauan atau hiburan? Mestinya jadi kebijakan yang dilaksankan di lapangan,agar tak terjadi lagi penebangan hutan,” cuit Wakil Ketua MPR RI ini di Twitternya, Jumat 19 Februari 2021.
Dia juga menyebutkan penebangan hutan membahayakan sumber mata air, sehingga harus diberi sanksi bagi para penebang hutan di kawan sumber air.
“Juga agar penebangan hutan yang sudah membahayakan sumber persediaan air, untuk diberikan sangsi hukum yang mengharuskan pemulihan kawasan sumber air tersebut,” lanjut dia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi alam saat memimpin rapat pengembangan sarana kebutuhan air bagi masyarakat Banten dan sekitarnya. Luhut meminta warga tak menebang hutan untuk mencegah kekeringan.
“Kekurangan air di dunia akan terjadi dan kita harus menyiapkan diri dari sekarang. Jangan tebang hutan karena merupakan salah satu sumber persediaan air,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis pada Kamis, 18 Februari 2021.
Pemerintah tengah membangun sarana-prasarana air berupa Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, yang memiliki kapasitas 314,7 juta meter kubik. Keberadaan bendungan tersebut akan memenuhi kebutuhan air sebanyak 9,3 meter kubik per detik bagi warga Kabupaten Lebak, Pandeglang, Tangerang, Tangerang Selatan, dan DKI Jakarta.
Bendungan ini juga akan memfasilitasi kebutuhan air 5,5 meter kubik per detik detik untuk daerah irigasi Ciujung dan menyuplai air untuk Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Selain itu, Bendungan Karian akan menjadi pengendali banjir, tempat wisata air, hingga pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan potensi 1,8 Megawatt.
Sebelumnya Luhut juga pernah menyampaikan Indonesia memberi perhatian pada konservasi dan kelestarian hutan dan lahan. Karena itu, Indonesia mendukung kerja sama dengan AstraZeneca (AZ) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menanam 20 juta pohon hingga akhir 2025.
"Kami mendorong berbagai stakeholders baik dari swasta, LSM, organisasi internasional, agar berpartisipasi dalam pendanaannya baik hibah maupun pinjaman untuk mendukung program rehabilitasi hutan," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.***