GELORA.CO - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PAN, Saleh Daulay menyayangkan terjadinya kerumunan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Maumere, Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, kejadian itu bertolak belakang dengan kampanye pemerintah soal protokol kesehatan.
"Jadi saya menyayangkan terjadinya kerumunan disaat kunjungan presiden seperti itu. Jadi enggak ini tentu tidak sesuai dengan protokol kesehatan yang selalu digalakkan, disuarakan serta dikampanyekan pemerintah," ujarnya saat dihubungi, Rabu (24/2).
Saleh meminta hal ini perlu di evaluasi kedepan agar kejadian serupa tidak terulang. Dia pun mempertanyakan protokoler Kepresidenan yang mengatur jadwal Presiden ketika turun ke NTT itu.
"Mestinya yang bertanggung jawab mengatur seluruh pertemuan dan perjalanan presiden yaitu protokolernya. Jadi kalau ada kerumunan seperti ini, itu yang bisa diminta pertanggung jawabannya adalah protokoler yang mengatur itu," tuturnya.
Saleh menuturkan, banyak yang masyarakat mendekat karena memang Presiden dikenal dan di idolakan. Maka dari itu, dalam hal ini tidak bisa menyalahkan Presiden secara langsung.
Tapi, mestinya protokololer harus membenahi apa yang terjadi.
" Kalau protokolnya benar kan bisa streril, namanya protokol kesehatan, pasti protokoler, protokololer itu yang bisa memastikan semua ini berjalan baik," ucapnya.
Saleh menilai wajar apabila kepala negara harus kunker karena hal mendesak dan genting. Mungkin, kata dia, Presiden merasa kurang sempurna jika tidak datang ke daerah. Tapi, siapapun pejabatnya harus menerapkan protokol kesehatan itu.
"Harus dipastikan itu siapapun itu termasuk presiden, menteri atau pejabat pejabat lainnya, kalau gak seperti itu nanti cari cari kesalahan segala macem dan saya juga merasakan itu apalagi di daerah kan antusiasme masyarakat gak bisa dibendung, makanya yang diatur protokololernya," tandasnya.
Beredar di media sosial video mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikerumuni banyak orang. Dalam video yang berdurasi 30 detik terlihat Jokowi muncul dari atap mobil untuk menyapa masyarakat. Mereka pun terlihat antusias.
Dengan menggunakan masker hitam, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyapa warga. Sesekali dia melambaikan tangan dan melemparkan kaos kepada masyarakat.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan video tersebut. Menurut dia, video itu terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey saat dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Bey menjelaskan saat perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Kemudian saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, hal tersebut membuat rombongan Jokowi berhenti.
"Sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata dia.
Bey menjelaskan hal tersebut terjadi secara spontanitas. Jokowi juga kata Bey mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker.
"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ungkapnya.
"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," tambahnya.
Bey juga membenarkan Jokowi sempat membagikan hadiah kepada masyarakat. Mulai dari buku, kaos, hingga masker.
"Tapi poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap taati protokol kesehatan," ungkap Bey. (*)