GELORA.CO - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung moralitas politik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini disampaikan Hasto menanggapi ucapan mantan Sekretaris Jenderal Demokrat Marzuki Alie dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada 11 Februari.
"Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis, 18 Februari 2021.
Dalam podcast Akbar Faizal, Marzuki Alie mengatakan Yudhoyono pernah menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Menurut Marzuki, hal itu disampaikan Yudhoyono saat akan maju sebagai calon presiden di Pilpres 2004 dengan Jusuf Kalla.
Marzuki enggan merinci apa yang dimaksud kecolongan dua kali itu. Namun, ia menilai hal itu bisa saja dimaknai lantaran Yudhoyono mundur dari posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan di kabinet Megawati. Kemudian, ia menggandeng Jusuf Kalla yang ketika itu merupakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
"Orang kecolongan dua kali bisa saja, karena saya (SBY) berhenti, sekarang Pak JK lagi berhenti, kan bisa dianggap dua kali. Okelah itu tidak perlu kita bahas, tapi silakan persepsi orang beragam kan," kata Marzuki.
Hasto mengatakan, masih segar di ingatan publik mantan Ketua Umum Demokrat itu bertindak seakan-akan menjadi sosok yang dizalimi ketika akan maju Pilpres 2004. Menurut dia, ucapan Marzuki Alie menunjukkan bahwa sejak awal Yudhoyono memiliki desain pencitraan tersendiri.
"Jadi kini rakyat bisa menilai bahwa apa yang dulu dituduhkan telah dizalimi oleh Bu Mega, ternyata kebenaran sejarah membuktikan bahwa Pak SBY menzalimi dirinya sendiri demi politik pencitraan," kata Hasto. []