GELORA.CO - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Widjojo menyoroti munculnya politik dinasti pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Bagi dia, situasi ini bisa mengancam konsolidasi demokrasi di tingkat lokal.
Selain itu, politik dinasti ini juga dinilai bisa melemahkan institusionalisasi partai politik. Ini disebabkan karena mengemukanya pendekatan personal ketimbang kelembagaan.
“Akibatnya rekrutmen politik hanya dikuasai oleh sekelompok orang melalui oligarki,” ujar Agus Widjojo dalam keterangan tertulis usai diskusi terbatas di Jakarta, Kamis, 11 Februari 2021.
Diskusi ini digelar oleh Lemhanas untuk menganalisis warna politik dan kekuatan partai politik di daerah. Terutama, setelah berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah pada 9 Desember 2020.
Sepanjang perhelatan Pilkada serentak tahun lalu, politik dinasti menjadi salah satu isu yang mencuat. Salah satunya di Kota Tangerang Selatan, Banten, yang dimenangi oleh pasangan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Pilar memiliki relasi dengan kedinastian politik mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Pilar merupakan putra pertama dari Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Ratu Tatu adalah adik kandung dari mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Dia juga masih ipar dengan Wali Kota Tangerang Selatan saat ini, Airin Rachmi Diany.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin pun memprediksi Kota Tangerang Selatan tak akan mengalami banyak kemajuan bila melihat hasil Pilkada Tangsel yang dimenangi bagian dari politik dinasti. "Karena terkait dinasti politik," kata Ujang kepada Tempo, Kamis 10 Desember 2020. (*)