GELORA.CO - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, M Taufik mengatakan banjir yang terjadi di Jakarta beberapa hari terakhir dikarenakan curah hujan yang tinggi. Taufik menilai Pemprov DKI sudah berupaya untuk kurangi area banjir.
"Titik banjir menurut saya jauh lebih sedikit daripada tahun lalu loh, beberapa RT dari sekian ribu RT," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (19/2/2021).
Taufik mengatakan curah hujan yang terjadi belakangan ini memang cenderung tinggi sekali. Sehingga kata dia, sejumlah kali hingga banjir kanal tidak dapat menampung air hujan.
"Memang curah hujan tinggi sekali sehingga BKT itu nggak nampung tuh, kalau ada liat misal kenapa pasar Klender kebanjiran juga 30 cm, saya sudah cek ternyata kali BKT itu sudah rata sama jalan kan, BKT rata dengan jalan sehingga air dari beberapa sungai sulit masuk begitu, misal kali dari Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, itu tertahan untuk masuk ke BKT karena di BKT-nya luber" ucapnya.
Lebih jauh Taufik menilai upaya Pemprov DKI sejauh ini untuk mengatasi banjir sudah lebih baik. Ini terbukti dari jumlah area yang tergenang banjir sudah berkurang dibandingkan tahun lalu.
"Bahwa upaya pemda menurut saya sudah jauh lebih baik lah, terbukti apa yang tergenang lebih sedikit dibanding tahun lalu, saya bukan soal efektif, saya melihat pengaruhnya ada atas berkurangnya areal banjir, ketika waduk dikeruk apa segala macam," ucapnya.
Taufik juga berpesan agar pemprov tetap menyalakan pompa-pompa yang tersebar di sejumlah titik. Selain itu dalam waktu dekat pemprov bersama Pemkot dan Pemkab Bogor juga harus berdiskusi untuk mempersiapkan waduk sepanjang Kali Ciliwung.
"Paling tidak sekarang sih ya pompa digunakan semua, pompa portable. Saya juga kemarin mengusulkan kita telusur Kali Ciliwung dari Katulampa sampai ke Manggarai kemudian kita sepakati dengan kota Bogor dan Kabupaten Bogor gimana harus kita salurkan air, dalam perjalanan ada titik-titik di mana ada waduk, embung sehingga air tersalurkan ke situ juga," ujarnya.
Seperti diketahui, hingga Jumat malam per pukul 18.37 WIB, titik banjir di DKI Jakarta kembali bertambah. Total ada 99 RT yang terdampak banjir di Jakarta.
Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan titik banjir terdapat di Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Adapun 694 warga di Jakarta Timur masih bertahan di pengungsian.
"Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi. Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi," kata Sabdo Kurnianto melalui keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Sabdo memastikan saat ini jajaran Dinas SDA DKI Jakarta dan PPSU masih berupaya mengatasi banjir. Salah satunya memompa rendaman air yang terdapat di sungai penghubung di kawasan Cipinang Melayu, Jaktim.
"Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan," terangnya.(dtk)