Fakta Baru Intel Polisi Diteriaki Maling, Briptu PN Kabur Tinggalin Istri usai Menikah

Fakta Baru Intel Polisi Diteriaki Maling, Briptu PN Kabur Tinggalin Istri usai Menikah

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Aksi PN, anggota Intel Polres Jakarta Utara yang sempat disebut sebagai pecatan polisi membuat heboh setelah ditangkap warga hingga dilakban karena tepergok merangsek masuk ke indekos putri dan merusak gemboknya di Jalan Kebon Kacang II, Tanang Abang, Jakarta Pusat Jumat (26/2/2021) dini hari.

Tersingkap fakta baru terkait peristiwa itu terkait aksi PN yang diringkus warga saat mencari wanita bernama Farra.

S, adik kandung Farra mengatakan PN sebenarnya adalah suami dari Farra. Namun setelah menikah PN langsung menghilang tanpa ada kabar. Selain itu, Farra merupakan anak dari pemilik indekos puteri itu.

"Kakak saya sudah menikah dengan polisi itu (PN). Cuma dia (PN) kabur tanpa ada informasi," ujar S, di lokasi, Jumat (26/2/2021).

Dengan demikian, maka Sabil dan PN memiliki hubungan sebagai saudara ipar. Namun, Sabil menyebut PN kerap mengganggu Farra.

"Kakak ipar saya, lah. Tapi dia suka mengusik kakak saya, jadi tidak nyaman kakak saya ini," jelasnya.

Setelah lama tak berkomunikasi, PN kerap datang dan melakukan perbuatan yang tak bisa diterima kepada Farra. Namun ia tak merinci tindakan apa yang dilakukan PN serta berapa lama tak berhubungan lagi.

"Sudah lama, lah. Cuma tidak tahu berapa lama. Jelasnya, itu orang (Briptu PN) suka bersikap tidak pantas ke kakak saya," jelas Sabil.

Sabil sendiri mengaku ada di lokasi saat kejadian PN merangsek masuk ke kosan. Ia pun juga membantu mengamankan PN ketika kejadian.

"Pagi tadi ada saya pas kejadian. Cuma tidak lama, langsung diamankan warga," kata dia.

Kabid Humas Polda Metro Jakarta Kombes Yusri Yunus mengklarifikasi anggota Intel yang ditangkap warga karena diteriaki maling

Menurutnya, PN memasuki kamar kos wanita karena mencari istrinya, Farra. Hal itu, kata Yusri, karena PN sedang mengalami masalah rumah tangga dengan istrinya. 

"Saudara PN ini datang ke sana untuk menjemput istrinya di dalam kos-kosan, memang ada masalah keluarga dia dengan istrinya maupun keluarga istrinya," kata Yusri saat dihubungi wartawan, Jumat.

Kendati begitu, kata Yusri, saat PN hendak masuk kamar kos untuk menjemput istrinya terjadi kesalahpahaman. Dia diteriaki maling hingga warga berkumpul dan menangkapnya.

"Terjadi kesalahpahaman yang dituduhkan percobaan pencurian padahal itu bukan sebenarnya. Sekarang sedang ditangani oleh polsek dan polres. Kami masih melakukan pendalaman terhadap anggota tersebut," katanya.

Yusri sebelumnya juga menyangkal jika PN adalah pecatan polisi. Menurutnya, PN adalah anggota Polri aktif.

"Bukan (pecatan anggota), itu anggota yang memang sah," kata Yusri.

Yusri juga mengatakan jika PN merupakan salah satu anggota intel Polres Metro Jakarta Utara.

"PN anggota intel Polres Jakarta Utara," ungkapnya.

Dilakban Warga

PN sebelumnya ditangkap warga di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat subuh tadi. Gara-gara dituduh mencuri, warga pun mengikat tubuh PN dengan menggunakan lakban. 

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menjelaskan bahwa PN memanjat pagar hingga mencongkel pintu kamar kostan bukan untuk mencuri. Melainkan ingin menemui Farra, wanita penghuni kos tersebut.

"Lompat pagar mencari Farra, teriak-teriak disitu Farra di mana, enggak ada, dia berusaha mencongkel pintu kamarnya Farra," jelas Singgih.

Dari keterangan awal yang disampaikan Singgih, PN merupakan mantan anggota polisi di Polres Metro Jakarta Utara. Dia diduga dipecat alias mendapat sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Singgih mengklaim tak tahu menahu dan tak memiliki wewenang untuk mengungkap latar belakang pemecatan terhadap PN. Namun, diduga ada kaitannya dengan masalah pribadi dengan perempuan bernama Farra tersebut.

"Dia di PTDH dari Polres Jakut masalah pribadi dengan Farra ini," kata dia.

Bawa Airsoft Gun

Dari tangan PN, warga sekitar sempat mengamankan satu pucuk senjata airsoft gun. Namun, senjata airsoft gun tersebut tak sempat dipergunakan oleh PN.

"Dia bawa soft gun tapi nggak sempat dikeluarkan," ujar Singgih.

Singgih berujar, senjata airsoft gun itu tak sempat dipergunakan oleh PN lantaran yang bersangkutan keburu diamanakan oleh warga sekitar. Sebab, PN sempat berteriak menyebut nama Farra yang dia cari hingga mengundang warga sekitar. 

"Ketangkap duluan dia. Ditangkap warga karena dia teriak-teriak cari Farra itu," katanya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita