GELORA.CO - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap adanya upaya kudeta merebut partainya yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demokrat Jatim menyatakan solid dan satu komando di bawah kepemimpinan AHY.
Kesolidan itu dibuktikan dengan surat pernyataan loyal terhadap kepimimpinan sah AHY dari DPD Demokrat Jatim beserta 36 DPC Kabupaten/Kota di Jatim.
"DPD Jatim solid. DPC di kabupaten/kota semua solid, semua sudah menyerahkan (surat pernyataan)," ujar Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak kepada detikcom, Selasa (2/2/2021).
Emil menyebut 36 DPC telah menyerahkan surat pernyataan loyal terhadap AHY. Sedangkan di Jatim ada 38 DPC di tingkat kabupaten/kota. Lalu bagaimana sisa 2 DPC?
"Jadi 36 sudah menyerahkan. Ada dua yang kosong (ketua DPC-nya). Nah kecuali yang kosong ini kita belum menunjuk Plt-nya. Karena (ketua yang lama) ada yang meninggal dunia," terangnya.
Dua DPC yang belum menyerahkan surat pernyataan itu sendiri yakni DPC Demokrat Kota Malang dan DPC Demokrat Kota Probolinggo.
Emil juga menegaskan, bahwa seluruh DPD Demokrat dan DPC Demokrat se-Indonesia loyal terhadap AHY.
"Kan sudah jelas disampaikan di prescon (konferensi pers) Pak Ketum (AHY). Bahwa 34 DPD se-Indonesia sudah menyampaikan surat pernyataan (loyalitas kepemimpinan yang sah) beserta 500-an DPC," ujar Plt Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak kepada detikcom, Senin (1/2/2021) malam.
Emil menegaskan, Demokrat Jatim satu komando dengan seluruh DPD Demokrat yang ada di Indonesia untuk loyal dan mengakui kepemimpinan sah AHY.
"Ya sama sebarisan dengan seluruh 34 DPD se-Indonesia. Ya loyal terhadap kepemimpinan yang sah, dalam hal ini yang dipilih kongres kemarin ya Mas AHY, gitu," tegasnya.
Wakil Gubernur Jatim ini menambahkan, pihaknya telah membuat surat pernyataan loyal terhadap kepemimpinan AHY untuk menanggapi isu liar kudeta Demokrat.
"Semua elemen Demokrat dari DPD sampai DPC itu kan tadi sudah disampaikan Pak Ketum kan, sudah membuat surat pernyataan semua," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketum PD AHY mengungkap upaya kudeta merebut partainya yang melibatkan pejabat di lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Agus Harimurti Yudhoyono, ajakan dan komunikasi itu dilakukan dengan paksa lewat telepon maupun pertemuan langsung. 'Kudeta' itu disebut akan menjadi jalan menjadi capres di Pemilu 2024.
"Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti 'dengan paksa' Ketum PD tersebut, dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung. Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang. Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketum PD yang sah, adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB)," papar AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakpus, Senin (1/2).
Sementara itu, Ketua Bappilu PD Andi Arief menyebut sosok orang dekat di lingkar Presiden Jokowi itu adalah Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Terpisah, KSP Moeldoko juga angkat bicara soal isu terlibat kudeta Partai Demokrat demi melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Moeldoko mengatakan menceritakan pertemuan mengenai persoalan Demokrat itu. Mereka datang bergelombang dan berbondong-bondong. Dia pun meminta isu ini tidak dikaitkan dengan Presiden Jokowi.
"Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana. Dalam hal ini saya mengingatkan sekali lagi jangan dikit-dikit istana, jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini," kata Moeldoko dalam jumpa pers daring, Senin (1/2).
"Karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali nggak tahu apa-apa dalam hal ini, dalam isu ini gitu ya. Jadi itu urusan saya, Moeldoko ini bukan selaku KSP, Moeldoko ini," sambungnya.(dtk)