GELORA.CO - Guru Besar Ilmu Politik Prof Salim Said menyatakan kalau dia cari aman saja dalam bermain di media sosial.
Salim Said selama masa pandemi ini, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengajar dan melakukan penelitian, tetapi dia mengatakan pada masa awal pandemi pun sempat membuka handphone-nya.
"Awal-awal saya menyempatkan membuka saya punya HP. Mula-mula saya suka komentari, lama-lama saya cari aman saja," kata Salim Said, sebagaimana dikutip dari Talk Show TvOne pada Senin, 22 Februari 2021.
Dia mengatakan tidak pernah tahu akan masalah yang mungkin timbul ke depannya, sebagai contoh ketika merasa tidak mengkritik pemerintah, tetapi ada orang dekat di pemerintah yang merasa terganggu, dan mempersoalkan.
Salim Said menyampaikan di usianya yang sekarang, sudah sewajarnya untuk tidak mengikuti hal-hal seperti itu lagi.
"Masa saya sampai tua kerjanya begitu, kalian yang muda-muda dong," katanya.
Kemudian dia pun menuturkan bahwa dalam sistem pemerintahan sekarang, tidak pernah tahu siapa yang berkuasa.
Berbeda saat di zaman Orde Baru, yang dengan mudah dikatakan kalau yang berkuasa saat itu mantan Presiden Soeharto.
"Dalam sistem pemerintahan sekarang itu kita tidak pernah tahu siapa yang betul-betul berkuasa. Di zaman orde baru gampang, Pak Harto, tentara dikuasai Pak Harto," ucapnya.
Sementara di zaman sekarang ini, tidak tahu siapa yang sebenarnya berkuasa.
Lantaran kalau tidak tahu siapa yang sebenarnya berkuasa, di saat mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ternyata ada orang lain yang kepentingannya terganggu.
"Karena itu Anda tahu sekarang, kenapa kita menyebut sistem sekarang ini oligarki. Oligarki itu bukan satu orang yang berkuasa, banyak orang kepentingan-kepentingan yang kita salah duga. Kita mengkritik A, yang marah B atau C," ujar Salim Said.
Karena itu lebih baik cari aman saja, untuk kemudian melihat perubahan yang terjadi.
Dia mengatakan, sebab Jokowi menyampaikan mau mengubah UU ITE.
Hal itu, dipaparkannya, juga harus berhubungan dengan bagaimana pihak Kepolisian menafsirkannya.
"Kalau Polisinya menerima saja laporan komplain orang maka habislah kerja Polisi akibat meladeni ITE itu. Saya nggak mau jadi korban," kata Salim Said.***