GELORA.CO - Pemerintah tidak perlu mengeluarkan reaksi berlebih dalam menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla yang mempertanyakan cara mengkritik yang tidak berujung laporan polisi.
Begitu tegas politisi PKS Muhammad Nasir Djamil menanggapi pernyataan Tenaga Ahli KSP Ade Irfan Pulungan yang seolah menuding JK sedang memprovokasi atau memanas-manasi rakyat.
Anggota Komisi II DPR RI menilai, seharusnya pemerintah memperbaiki kesalahannya dan membuktikan bahwa hal itu tidak benar.
“Menurut saya santai saja sebenarnya, pemerintah dan seluruh orang yang ada di dalamnya, santai saja dalam menanggapi kritik-kritik. Toh kritik itu juga masih normatif,” ucap Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Nasir mengurai bahwa Seskab Pramono Anung sempat meminta masyarakat untuk mengkritik lebih keras dan pedas. Atas alasan itu, dia menilai bahwa kritik yang dilontarkan Jusuf Kalla tak perlu direspon anak buah Moeldoko secara berlebihan lantaran kritik tersebut masih tergolong normatif.
“Jadi, tidak perlu kemudian balik menuding, atau balik menuduh Pak JK memanas-manaskan dsb. Justru sebagai orang yang pernah duduk di pemerintahan, Pak JK tentu lebih tahu bagaimana memberikan kritiknya terhadap pemerintah yang sedang berkuasa saat ini,” katanya.
Legislator Fraksi PKS dari Aceh ini meminta pihak Istana untuk mengundang Jusuf Kalla untuk turut memperbaiki sistem pemerintahan yang dinilainya kurang baik.
“Intinya santai saja lah menanggapi ini. Jangan kemudian membuka polemik di ruang publik,” tandasnya.[rmol]