GELORA.CO - Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan adanya harta karun tersembunyi milik negara Indonesia.
Harta karun tersebut kerap mendapatkan istilah 'Harta Bung Karno' ataupun 'Harta Karun Nusantara'.
Foto harta karun itu ia unggah dalam sebuah artikel yang bertajuk 'Kepada Siapa Saja Presiden Indonesia'.
Dalam foto tersebut, terlihat sebuah kertas perjanjian bernama 'Yunnan Agreement' antara Presiden Soekarno dengan Pemerintah China yaitu Mao Tse Tung.
Berdasarkan keterangan foto tersebut, perjanjian itu telah disepakati pada Agustus 1957. Tak hanya itu saja, terdapat foto sejumlah emas batangan yang berada di sebuah kotak.
Cak Nun memohon kepada presiden agar membentuk sebuah tim yang terdiri dari para sejarawan.
Dirinya yakin bahwa ada dugaan harta karun tersembunyi yang tidak diketahui orang.
"Saya mohon legawa hati beliau (Presiden RI) untuk membentuk satu tim pelacakan sejarah. Yang terdiri dari para sejarawan. Semua orang yang punya akses terhadap informasi tentang fakta-fakta di sekitar Kemerdekaan RI 1945. Yang berada di sekitar keluarga Bung Karno. Yang memiliki pengetahuan tentang simpanan kekayaan NKRI. Yang mengetahui asal-usul kekayaan itu. Siapa yang memegang otoritas atas kekayaan itu," tulis Cak Nun.
Cak Nun meminta agar siapapun yang menjadi Presiden Indonesia untuk mengupayakan membuka gerbang misteri dari harta karun Nusantara tersebut.
Sebab, menurut dia hal ini demi masa depan bangsa Indonesia.
"Siapa saja yang menjadi Presiden Indonesia saya mohon dengan sangat, demi kepastian tentang masa kini dan masa depan bangsa Indonesia, mengupayakan langkah-langkah untuk membuka gerbang misteri itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, Cak Nun menyinggung soal foto perjanjian Soekarno dengan Pemerintah China tersebut.
"Syukur kalau tim yang dibentuk oleh Presiden Indonesia itu melacak sampai detail. Misalnya apa yang disebut dan bagaimana urusannya dengan ‘Yunnan Agreement’ (Mr. SOEKARNO AND Mr. MAO TSE TUNG) August 1957? Yang keterangan paling atasnya adalah ‘On behalf People’s Republic of Indonesia, People’s Republic of China’? Kalau benar itu merupakan lembar perjanjian hutang RRC, juga Amerika Serikat melalui John Fidgerald Kennedy, berapa jumlah hutangnya?" ujarnya.
Dia mempertanyakan soal beberapa masalah terkait hal itu, mulai dari batas waktu pengembalian hingga besaran dana yang dipinjamkan termasuk soal hutang AS kepada Indonesia.
"Apakah semua itu benar? Apakah bangsa Indonesia memang punya simpanan harta sebagaimana sebagian saya tuturkan di atas? Berapa harta simpanan itu semua jumlahnya? Berapa juta ton emas? Berapa cash USD, Rupiah atau Real Brazil? Ataukah itu semua hanya fatamorgana. Hanya “halu” tetapi dikapitalisasikan di wilayah KW-4 di stratifikasi dan jaringan masyarakat kita?" lanjutnya. []