GELORA.CO - Pembukaan kegiatan Intermediate Training (LKII) yang digelar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Polewali Mandar diwarnai bentrokan. Acara tersebut digelar di Kampus Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman), Sulawesi Barat (Sulbar).
Puluhan mahasiswa yang diduga berasal dari dua organisasi berbeda, terlibat saling serang dan baku pukul di halaman kampus, yang terletak di Jalan Hos Cokroaminoto, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali Mandar (Polman).
Dalam rekaman video amatir yang telah beredar luas di media sosial, tampak puluhan mahasiswa terlibat saling kejar dan saling melempar batu. Polisi melepas tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa yang terlibat bentrok.
"Memang di pembukaan LKII Cabang Polman, tadi pagi saya mendapat info dari teman-teman cabang, bawah ada insiden kecil yang membawa nama organisasi juga, akan tetapi jika seperti itu tentunya atas nama oknum tentunya," kata Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, Lanyala Soewarno, kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (20/2/2021).
Kendati belum mengetahui secara pasti pemicu keributan, Lanyala mendesak polisi, untuk segera mengamankan para pelaku penyerangan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Polda Sulbar, Polres tadi, untuk segera melakukan penahanan terhadap oknum yang melakukan penyerangan atau perusakan terhadap kegiatan internasional yang dilaksanakan oleh HMI Cabang Polman," ungkapnya.
Selain itu, ia juga telah meminta para kader HMI yang menjadi korban, untuk segera melakukan visum sebagai bukti tindak kekerasan.
"Tentunya kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti insiden dalam kegiatan HMI Cabang Polewali Mandar ini. Beberapa korban, adik-adik sementara kami minta untuk lakukan visum, sebagai bahan, pegangan buat teman-teman kalau diminta nantinya barang bukti, atau bahan jika ada pemukulan atau kekerasan yang terjadi terhadap HMI cabang polman," kata Lanyala.
Di tempat terpisah, Kapolres Polewali Mandar, AKBP Ardi Sutriono, mengungkapkan dirinya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab terjadinya keributan.
"Untuk motifnya kita akan kami dalami dulu, karena kita masih lakukan pengamanan, berkaitan dengan kejadian ini, supaya tidak terjadi serangan balik," ujar AKBP Ardi.(dtk)