GELORA.CO - Sebuah foto menjadi viral di media sosial, utamanya di platform Facebook. Nampak Bupati Pati, Haryanto, yang sedang berfoto bersama dengan sepasang mempelai pengantin di atas panggung pernikahan.
Dalam foto itu, Bupati Pati Haryanto mengenakan baju kemeja putih, bercelana warna krem berpeci hitam. 6 orang ditengarai mempelai bersama walinya mengenakan faceshield, sementara Haryanto tak mengenakan masker, ataupun faceshield.
Foto diketahui diunggah kali pertama oleh akun Facebook bernam Ulil Al Aidie di group Facebook Komunitas Anak Asli Pati (KAAP) pada Minggu (17/1/2021) malam. Namun, tak berselang lama unggahan tersebut menghilang.
Disusul akun bernama Kenton di group yang sama, disertai caption bernada sindiran terhadap Bupati Pati yang mengatur kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini.
"#KAAP_INFOUNEK2
yo mboh ti bupati ... aturaem e kondiange ora umom,rumongso ambekan wae bok ator...golek pangan bok ngel2 bar2ane malah ngene
BOK HAPOS KAREPEM ORA YO KAREPEM MIN"
demikian ditulis akun Kenton yang diunggah sekitar pukul 19.34 WIB.
Unggahan dengan bahasa Jawa dialek Pantura Jateng bagian timur tersebut jika diartikan: "Entahlah (Pak) Bupati, aturanmu saja hebatnya/kerasnya minta ampun, sepertinya mau bernapas saja kamu atur...cari nafkah kamu persulit (tapi) akhirnya kok malah seperti ini.
MAU DIHAPUS SILAKAN, TIDAK YA TERSERAH MIN"
Unggahan itu pun sontak viral dan menjadi bahan perbincangan netizen. Pantauan detikcom, dalam kurun waktu 12 jam sejak diunggah, postingan tersebut mendapat respons sebanyak 19.079 reaksi dan 16.522 komentar netizen.
Tanggapan Bupati Haryanto terkait hal tersebut
Terpisah, Bupati Pati Haryanto mengakui dalam foto tersebut adalah benar dirinya. Foto diambil di Desa Ketitang Wetan Kecamatan Batangan, Pati pada Minggu (17/1) siang.
"Tadi siang, waktu saya jadi saksi ijab kabul di Ketitang Wetan. (Di sana) tidak ada resepsi (hanya ijab kabul) karena prokes (protokol kesehatan) ketat," katanya saat dikonfirmasi wartawan, Minggu malam.
Ia menyebut, dalam pernikahan tersebut ia diamanahi sebagai saksi. Tak ada pesta ataupun hajatan layaknya pernikahan pada umumnya. Hanya mempelai, wali mempelai, saksi dan main yang hadir dalam prosesi acara tersebut. Penerapan protokol kesehatan pun, kata Haryanto, sangat ketat.
"Pada saat sesi foto, memang sempat saya lepas sebentar memperlihatkan wajah saya atas permintaan mempelai agar memiliki kenang-kenangan, namun setelah itu tentu saya pakai lagi maskernya," jelasnya.
Kabupaten Pati saat ini merupakan salah satu dari daerah di Jawa Tengah yang ditetapkan untuk menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena tingkat jumlah penderita dan tingkat risiko penularan virus Corona yang dinilai tinggi.[dtk]