GELORA.CO - Video dugaan seorang polisi bersenjata menendang Habib Rizieq Shihab saat proses pemindahannya dari rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya ke rutan Bareskrim Polri, masih ramai diperbincangkan di media sosial.
Teranyar, beredar pula video dengan gambar dan sudut yang lebih jelas dari momen tersebut. Video tersebut diduga milik media Suaradotcom, terlihat dari stempel air (watermark) dan logo yang ditempel di video itu.
Video tersebut banyak dibagikan ulang oleh akun-akun lain di media sosial, seperti Twitter, salah satunya oleh akun @Pranksiden54327.
Gambar dalam video ini lebih jelas.Semoga IB H R S selalu dalam lindungan ALLAH #FPI_SelaluTerdepan #FPI_SelaluTerdepan pic.twitter.com/eNwkdlcfw7— Pranksiden (@Pranksiden54327) January 16, 2021
Pengamat politik dan hukum tata negara, Refly Harun, turut mengomentari rekaman video tersebut.
Melalui kanal YouTube-nya, Refli mengulas video yang viral tersebut dengan durasi 9 menit 51 detik.
Mula-mula, Refly berpendapat bahwa seandainya bukan Habib Rizieq Shihab pelaku yang menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan, penanganannya akan berbeda.
"Kasus yang tidak berat-berat amat seperti korupsi, terorisme, kejahatan terhadap keamanan negara. Tapi it's oke, karena Habib Rizieq Shihab. Kalau bukan Habib Rizieq mungkin tidak akan diapa-apakan. Misalnya Raffi Ahmad. Kalau Raffi Ahmad beda barangkali perlakuannya," kata Refly.
Refly juga sudah menyimak video tersebut, dan dia kemudian mendapat pesan WA berupa klarifikasi dari sumber yang tidak jelas.
"...bahwa itu bukan nendang HRS, tapi karena yang dipakai islok (islok itu apa ya?) itu berat, jadi dia ambil ancang-ancang dan terkesan menendang HRS," kata Refly membacakan klarifikasi yang diterimanya.
Setelah membacakan klarifikasi itu, Refly pun turut memberikan komentar mengenai sepatu yang dipakai polisi tersebut.
"Sudah ada klarifikasi, bahwa tidak ditendang. Bahwa mungkin aparat keamanan itu sepatunya berat, sehingga ketika dia harus masuk ke mobil, dia harus memberikan keleluasaan kepada kakinya, sehingga melakukan gerakan kaki kanan supaya bisa masuk," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Habib Rizieq Shihab diduga ditendang oleh seorang polisi brimob sesaat setelah memasuki mobil milik kepolisian, saat proses pemindahannya dari rutan Polda Metro Jaya ke rutan Bareskrim Polri.
Videonya beredar di Twitter, salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @cobeh09 pada 14 Januari 2021.
"Petugas pengawal ini nendang apa?" tulis akun tersebut menyertai video yang diunggahnya.
Dalam video tersebut, awalnya Habib Rizieq keluar dari ruangan rumah tahanan Polda Metro Jaya dengan mengenakan gamis putih dan bersorban putih. Di lokasi tampak sejumlah anggota kepolisian dan sejumlah orang berpakaian sipil.
Begitu keluar dari ruangan tersebut, Rizieq mengangkat kedua tangannya yang terikat borgol, sambil melangkah menuju mobil polisi yang hendak memindahkannya ke rutan Bareskrim Polri.
Terdengar sejumlah orang menyapa Habib Rizieq, diduga para wartawan yang hendak menanyainya.
"Bib, Bib, sehat, Bib? Kondisinya gimana, Bib?"
Rizieq kemudian menyerukan takbir 'Allahu Akbar, Revolusi akhlak' sebelum masuk ke dalam mobil, dan mengucap bismillah sebelum melangkah ke dalam.
Tepat setelah Habib Rizieq masuk, seorang polisi brimob berpakaian lengkap dengan helm, melangkahkan kaki kanannya ke dalam mobil, namun terlihat seperti menendang atau mendorong sesuatu dengan kaki kanannya itu.
Kabar video viral tersebut pun sudah sampai ke telinga Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse dan Kriminal (Dirtipidum Bareskrim) Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi.
Kepada wartawan, dia membantah bahwa polisi dalam video tersebut menendang Rizieq.
Petugas Pengawal Ini Nendang Apa ? pic.twitter.com/8uJnnoXtsZ
— Agus Susanto II (@Cobeh09) January 14, 2021