GELORA.CO - Aksi blusukan Mensos Tri Rismaharini (Risma) saat bertemu tunawisma bernama Kastubi dituding settingan. Risma tertawa dan membantah blusukannya dikira settingan.
Hal ini diungkapkan Risma saat bertemu Kastubi di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi pagi ini. Sosok tunawisma bernama Kastubi itu 'diambil' Risma beberapa hari lalu saat blusukan di Jakarta. Ketika bertemu Kastubi di balai rehabilitasi, Risma langsung tertawa. Risma tertawa karena aksi blusukannya dikira settingan.
"Aaah bapak ini, settingan katanya. Hah? Bapaknya ketemu aku ndak tau dia, sopo aku. Kan nggak? Nggak tahu. Bentar lagi jadi artis, Pak," ujar Risma kepada Kastubi di lokasi, Jumat (8/1).
Selain itu, Risma juga bertanya soal kondisi Kastubi saat ini. Risma pun menjanjikan pekerjaan kepada Kastubi supaya bisa mendapat penghasilan.
"Enak di sini toh pak? Nggak kehujanan. Udah di sini. Nanti tak carikan kerjaan," ucap Risma.
Seusai berbincang-bincang, Risma hendak kembali berkeliling balai. Namun, dirinya tertawa lagi karena sempat di-bully gegara viral Kastubi.
"Tertawa dia. Aku yang di-bully," ujar Risma sambil pergi.
Risma membantah tudingan aksi blusukannya merupakan setting-an. Risma heran blusukannya dikatakan setting-an, sedangkan dirinya saja tidak hafal jalan di Jakarta.
"Ya saya gimana bisa nyetting itu. Saya itu tidak kenal dan saya mau ke Jakarta itu tidak tahu mau ke mana dan saya tidak hafal jalannya," ujar Risma saat ditemui wartawan di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur.
Risma mengaku selalu berpindah-pindah tempat ketika melakukan aksi blusukan. Adapun kegiatan blusukan sudah dia lakukan sejak masih menjadi PNS.
"Saya tiap hari selalu berpindah-pindah itu (blusukan) sudah saya lakukan sejak PNS. Dan saya tidak pernah di jalan setiap hari di jalan yang sama itu tidak pernah. Jadi kalau saya berangkat itu hari ini lewat sini, saya akan mencoba lewat tempat lain," terangnya.
Risma kembali menegaskan blusukan yang dilakukannya sejak menjabat Mensos bukanlah setting-an. Bagi Risma, bekerja saja sudah cukup membuatnya kelelahan tanpa perlu ditambah drama setting-an.
"Jadi sekali lagi nggak ada saya niatan, capek sekali nyeting-nyeting gitu. Orang kerja aja udah capek, dipake nyeting-nyeting segala. Gitu ya," ucap Risma.
Selain itu, Risma menceritakan momennya ketika blusukan di Sudirman-Thamrin beberapa hari silam. Dia mengaku tunawismalah yang menghampirinya.
"Jadi kayak kemarin yang saya nemukan, di Thamrin yang perempuan itu. Jadi dia nyeberang, saya ngomong, 'ini kok nyebrang di jalan?' Orang perempuan itu dekati saya. Saya berdiri, udah rambutnya ruwuk-ruwuk gitu," jelasnya.
"Dia berdiri dekati saya malahan. Saya bingung gimana, dia yang deketin saya. Saya tanya ternyata dia penderita, mohon maaf, penderita kusta. Saya lihat dari tangannya. Terus (saya tanya), 'sudah makan?' 'Belum, aku lapar', katanya. Oke terus saya belikan makanan," tandas Risma.
Sebelumnya, sempat ada seorang pria bernama Nursaman yang mengaku-ngaku sebagai tunawisma yang ditemui Risma yang viral itu. Namun setelah ditelusuri, pengakuan itu bohong belaka. Yang ditemui Risma ternyata Kastubi.
detikcom menelusuri informasi soal keberadaan tunawisma tersebut. Ada dua informasi yang diterima. Informasi pertama pria tua tersebut di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan. Lokasi di informasi pertama ini sebenarnya agak jauh dari lokasi pertemuan dengan Risma, yaitu di Pasar Baru. Informasi kedua menyebut pria itu ada di Balai Rehabilitasi Sosial eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi.
Di Jalan Minangkabau, kami bertemu dengan Nursaman. Memang rambutnya mirip dengan pria di foto yang viral, namun perawakannya berbeda. Nursaman tampak segar. Tubuhnya juga terlihat berisi.
Nursaman diperlihatkan foto rilis Kementerian Sosial (Kemensos) perihal blusukan Risma ke Jalan MH Thamrin-Sudirman-Pasar Baru, Jakpus, Senin (4/1). Foto tersebut menunjukkan Risma sedang berbincang dengan pria gondrong berambut putih yang didata Kemensos bernama Kastubi. Nursaman mengaku sebagai pria yang sedang duduk di atas kardus memakai baju krem, celana panjang cokelat, dan topi adalah dirinya.
"Celana Levi's, kaus, gambar ini, gambar (di baju) Bali, ini bener saya ini. Ini benar saya ini. Ini kan Bu Risma (perempuan berbaju putih menghadap belakang), tapi nggak pernah ngobrol. Nggak ngobrol, lihat doang (Bu Risma menghadap saya). Ini saya habis tidur nih. Ini kan kardus, kardus saya, gelar kardus, ini bantal, bantalnya juga dari karung masuk-masukin bisa di situ," kata Nursaman, Kamis (7/1).
Keterangannya terasa janggal, karena dalam video yang dirilis Kemensos, tampak jelas Risma dan Kastubi berbincang. Tambah janggal, Nursaman mengenakan cincin, gelang, dan kalung. "Ini cincin nggak pernah saya lepas dari tahun '90-an," ujar Nursaman meyakinkan.
Informasi kedua dicek. Di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, kami diantar petugas untuk bertemu pria yang didata bernama Kastubi. Terlihat ada 3 orang tunawisma lainnya yang berada satu ruangan dengan Kastubi.
Saat ditemui, Kastubi mengenakan kaus hitam. Ada yang berbeda dari penampilannya dibandingkan dengan saat ditemui Risma. Dia kini berambut pendek usai dicukur oleh petugas Balai Rehabilitasi. Kastubi awalnya berambut panjang dan memakai baju lusuh serta tiduran di emperan ruko ketika ditemui Mensos Risma.
Petugas balai setempat menyebut rambut Kastubi memang dipotong, agar terlihat rapih lantaran saat tiba rambut panjangnya menggimbal dan berantakan.
Saat ditanya pertanyaan soal pertemuan dengan Risma, Kastubi membenarkan dirinya ditemui oleh Mensos Risma. Kastubi menyebut ketika itu dirinya hendak tidur lalu ditemui di Pasar Baru.
"Ditemui di Pasar Baru, pagi pagi saya mau tidur Ibu Risma di situ. Terus dia ngomong sama temennya ke rumah. Ternyata rumahnya di sini (Balai Rehabilitasi)," ucap Kastubi saat ditemui di Balai Rehabilitasi.(dtk)