GELORA.CO - Tiga orang yang tinggal dalam satu rumah di Lingkungan 5, Kelurahan Perkamil, Kecamatan Paal 2, Kota Manado, Sulawesi Utara, meninggal dunia setelah tertimbun tanah longsor, Sabtu (16/1) hari ini. Ketiganya tertimbun saat sementara tidur.
Ketiga korban masing-masing Fanny Poluan, laki-laki 50 tahun, Arni Lorens, perempuan 43 tahun dan Chelsea, anak perempuan berumur 7 tahun, baru bisa ditemukan setelah dilakukan proses evakuasi selama lebih dari satu jam, sejak tanah longsor terjadi sekira pukul 14.30 Wita.
Menurut penuturan saksi, Christiani Grace Tabaluyan yang juga Kepala Lingkungan 5, ada bunyi gemuruh besar saat tanah longsor terjadi. Dirinya yang kebetulan tengah melakukan pengawasan lingkungan karena saat kejadian tengah terjadi hujan deras, langsung mengecek arah suara gemuruh tersebut.
"Ternyata bunyi gemuruh berasal di rumah pak Fanny Poluan. Saya lihat ada tanah longsor. Saya kemudian menghubungi 112 untuk melaporkan kejadian dan bantuan. Kemudian saya hubungi pak Lurah," kata Grace.
Grace mengaku, sesaat sebelum kejadian tanah longsor, dirinya sempat berbincang dengan korban Chelsea di rumah tersebut. Menurutnya, Chelsea mengaku akan masuk tidur di dalam kamar bersama dengan orang tuanya yang sudah terlebih dahulu tidur.
"Terus terang kaget, karena saya sempat menyarankan agar adik jangan dulu tidur karena kondisi sementara hujan," kata Grace.
Grace yang juga mengikuti proses evakuasi korban menyebutkan jika korban pertama ditemukan adalah Fanny Poluan disusul Chelsea dan Arni Lorens. Ketiganya ditemukan saling berdekatan karena diduga kuat memang tengah tertidur saat tertimbun tanah longsor.
"Ketiga korban ditemukan tak berselang satu sama lain," kata Grace kembali.
Sekadar diinformasikan, cuaca buruk terjadi di Kota Manado sejak Jumat (15/1) malam hingga Sabtu (16/1) hari ini. Selain tanah longsor, hampir seluruh daerah di Kota Manado direndam banjir.[]