GELORA.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memprakarsai hibah tanah 10 hektare di Sentul City, Kabupaten Bogor, kepada PBNU. Serah terima dokumen hibah tanah tersebut dilakukan pada Rabu (20/1) di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Dalam unggahan di akun instagram nu.channels, diketahui Luhut sendiri yang mengantarkan dokumen tanah yang dihibahkan itu ke Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.
"Menko Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan M.P.A. berkunjung ke PBNU untuk menghibahkan tanah," demikian dinyatakan di akun instagram tersebut.
Penyerahan tanah hibah seluas 10 hektare itu, diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj.
Tanah yang Dihibahkan Milik Sentul City
Dalam acara serah terima dokumen tanah tersebut, juga hadir Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid, yang merupakan putri kedua Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrachman Wahid alias Gus Dur.
Dikonfirmasi kumparan, Yenny Wahid mengungkapkan, tanah 10 hektare yang dihibahkan itu bukan punya Luhut secara pribadi, tetapi milik Sentul City. Yenny Wahid mengaku tidak tahu hubungan Luhut dengan Sentul City.
“Mungkin teman lama juga. Yang sumbang Sentul City, difasilitasi oleh Pak Luhut sebagai pribadi. Saya tidak paham juga,” ujar Yenny Wahid kepada kumparan, Kamis (21/1).
Sosok Tranggono Ting Bersama Luhut
Dalam penyerahan dokumen hibah tanah itu, Luhut hadir di kantor PBNU bersama Tranggono Ting. Terlihat di akun instagram nu.channels, Tranggono Ting-lah yang menyerahkan langsung dokumen kepada KH. Said Aqil Siradj.
Tranggono Ting yang merupakan profesional di industri properti, diketahui pernah menjabat Presiden Komisaris Sentul City, ia diangkat pada 22 November 2016. Namun, posisinya sebagai Presiden Komisaris kemudian digantikan oleh mantan Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, sejak 14 Oktober 2020.
Tranggono Ting sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Beberapa posisi penting pernah dijabat lulusan Arsitektur dari Konztanz Fachhoch Schule, Jerman, yakni sebagai Direktur Utama PT Gandaria Sejahtera (1992) dan Direktur Utama PT Arthamas Sejahtera yang semuanya bergerak pada bidang properti.
Tanah Mau Dibangun Universitas NU
Yenny Wahid, mengungkapkan alasan Luhut memprakarsai hibah tanah seluas 10 hektare tersebut. Menurutnya, Luhut ingin mewujudkan percakapannya dengan Gus Dur 20 tahun yang lalu soal perlunya NU punya universitas sendiri.
Luhut dan Gus Dur pernah berbicara terkait pengembangan kualitas pendidikan NU. Namun, rencana tersebut belum terwujud sampai Gus Dur Wafat. Menurut Yenny, Luhut merasa mempunyai utang moral mewujudkan visi tersebut.
Rencananya hibah tanah 10 hektare tersebut, bakal digunakan PBNU untuk kampus universitas. Hanya saja, Yenny belum bisa mendetailkan mengenai proses pembangunan hingga target yang ditetapkan. []