GELORA.CO - Raksasa aplikasi perpesanan WhatsApp akhirnya menunda pembaruan kebijakan privasi barunya mulai hingga 15 Mei mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan perusahaan pada Jumat (15/1) waktu setempat
Aplikasi perpesanan milik Mark Zuckerberg itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ada informasi yang salah yang 'menyebabkan kekhawatiran' setelah pengguna mulai beralih ke alternatif karena aturan kebijakan privasi barunya memaksa mereka untuk menerima berbagi data pribadi dengan perusahaan Facebook.
"Kami akan selalu melindungi percakapan pribadi Anda dengan enkripsi ujung-ke-ujung, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat melihat pesan pribadi ini," katanya, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (16/1).
"Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan kontak Anda dengan Facebook," lanjut pernyataan tersebut.
Mereka juga mencatat bahwa pembaruan baru tidak akan mengubah sistem pesan.
"Sebaliknya, pembaruan tersebut mencakup opsi baru yang harus dimiliki orang untuk mengirim pesan ke bisnis di WhatsApp, dan memberikan transparansi lebih lanjut tentang cara kami mengumpulkan dan menggunakan data," perusahaan menambahkan.
Ini menyoroti bahwa pembaruan tidak mengubah kemampuan WhatsApp untuk berbagi data dengan Facebook. Itu sekaligus menggarisbawahi bahwa akun pengguna tidak akan ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari.
"Kami juga akan melakukan lebih banyak untuk menjernihkan kesalahan informasi tentang bagaimana privasi dan keamanan bekerja di WhatsApp," katanya.
"Kami jelas kepada orang-orang secara bertahap untuk meninjau kebijakan dengan kecepatan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru. tersedia pada 15 Mei," tambahnya.
Sejak WhatsApp mengumumkan aturan privasi baru, banyak pengguna di seluruh dunia mulai beralih ke aplikasi perpesanan alternatif lain seperti Signal dan Telegram. (RMOL)