GELORA.CO - Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak di perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1), menambah rekor buruk dunia penerbangan Indonesia.
Sebelumnya, juga terjadi kecalakaan Boeing 737 Max Milik Lion rute Jakarta-Pamgkalpinang jatuh di perairan Laut Jawa, Sebelah Utara Karawang, Jawa Barat, pada Oktober tahun 2018.
Karena itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi harus mengusut tuntas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu.
Pasalnya, kasus jatuhnya pesawat di Indonesia bukan pertama kalinya terjadi dan menambah daftar panjang kasus kecelakaan udara.
Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid melalui keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/1/2021).
“Dengan adanya kasus ini, Indonesia akan dianggap dunia kurang serius dalam memperhatikan keamanan penerbangan,” kata pria akrab dipanggil Gus Jazil itu.
Seharusnya, lanjut Gus Jazil, dalam operasional pesawat terbang, ada standarisasi pemeriksaan yang menutup ruang adanya celah kecelakaan.
“Dan kalau masih ada, itu kan mungkin ada petugas lalai atau maskapai, apa namanya tidak serius untuk mengganti suku cadang dan macam-macam,” tegasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menyampaikan duka yang mendalam kepada korban dan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Anak buah Muhaimin Iskandar itu berharap keluarga korban diberi ketabahan dan diberikan kekuatan.
“Saya menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban mudah-mudahan diberikan kekuatan,” pungkasnya.[psid]