GELORA.CO - Habib Rizieq Shihab kini diganjar tiga status tersangka pidana atas kasus pelanggaran protokol kesehatan pernikahan putrinya di Petamburan, kerumunan di Megamendung Bogor, dan terbaru soal test Swab Covid-19 bersama RS Ummi Bogor.
Penetapan status tersangka Habib Rizieq itu turut menyita perhatian pengamat politik Rocky Gerung yang menyebut dia tengah menjadi musuh bersama baik oleh Presiden Jokowi maupun pihak lainnya.
Pernyataan tersebut diutarakan Rocky Gerung lewat video berjudul "HABIB RIZIEQ MUSUH PALING DITAKUTI JOKOWI" yang diunggah dalam saluran YouTube miliknya, Senin (11/1/2021).
Rocky Gerung membuka komentarnya soal Habib Rizieq dengan sentilan pedas. Dia menyinggung soal sogokan uang dan jabatan, berikut pula buntut-buntutnya.
"Kasus Habib Rizieq cuma 1 yaitu tidak mau disogok uang dan jabatan," ujar Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
"Jadi karena kasus itu maka dicarikan tempelan, karena itu kita baca dari awal, mudah bikin algoritma dari bahasa pemerintah atau Presiden Jokowi mengaktifkan aparat mengurusi Habib Rizieq," imbuhnya.
Kemudian Rocky Gerung menyebut Habib Rizieq tengah menjadi musuh bersama. Oleh sebab itu, pantas kiranya menurut dia Habib Rizieq menjadi pimpinan opisis.
Hersubeno Arief sebagai rekan diskusi Rocky Gerung dalam video itu pun mengungkit kabar yang menyebut pembubaran FPI adalah keinginan Presiden Jokowi, bukan kehendak Mahfud MD.
Rocky Gerung menimpali dengan mengatakan hal itu sudah diduganya sejak awal karena dia melihat perbedaan bahasa tubuh Mahfud MD, pihak yang mengumumkan instruksi pembubaran FPI.
"Ya saya duta dari awal begitu karena Mahfud MD yang terus menerus mengucapkan ancaman, itu bahasa tubuhnya ada yang kaku. Dia memusuhi tapi dia tahu secara intelektual ngapain mesti musuhi orang yang beda pendapat," tutur Rocky Gerung.
"Tapi karena dia diperintahkan atasannya, maka dia tampil sebagai tukang pukul Habib Rizieq di depan pers. Itu memperburuk cara kita beradaptasi dengan keadaan yang ruwet hari ini," lanjut dia.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menyebut upaya penargetan Habib Rizieq sebagai musuk merupakan bentuk kekonyolan. Sebab, ada beberapa hal yang mendasarinya berkata demikian.
"Jadi menargetkan Habib Rizieq itu merupakan kekonyolan karena dia gak punya partai. Mau bikin negara islam pakai apa? Mau jadi teroris beli senjata macam-macam dan di dalam AD/ART FPI bahkan gak boleh lakkan kekerasan. Tapi ini ada contoh beberapa anggota, ya ciduk aja anggotanya karena secara normatif gak ada. Itu kecurigaan yang dibackup kebencian politik," tandas Rocky Gerung. (*)