GELORA.CO - Keraguan publik pada proses vaksinasi yang dijalankan pemerintah tampaknya akan semakin menguat. Hal ini seiring dengan penolakan vaksin yang disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning.
Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai apa yang disampaikan Ribka merupakan sesuatu yang rasional. Sebab, Ribka merupakan lulusan sarjana kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang mengerti tentang apa yang terkandung pada vaksin Sinovac.
"Namun dengan seorang Riba Tjiptaning menolak untuk divaksin, maka semakin menguat keraguan publik terhadap vaksin," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (13/1).
Penolakan Ribka, kata Saiful, akan menimbulkan efek domino di masyarakat. Sebab, anggota Komisi IX DPR itu berasal dari PDIP yang merupakan partai pendukung utama Jokowi.
"Orang akan berpikir Ribka Tjiptaning saja yang PDIP dan semestinya mengikuti arahan pemerintah saja berani untuk membangkang, apalagi rakyat biasa yamg tidak punya keterikatan dengan siapapun," jelas Saiful.
Namun demikian, keberanian Ribka tersebut patut diapresiasi karena dapat membedakan sikap pribadi dengan jabatan dan organisasi kepartaian.
"Kalau tidak sependapat katakan, mesti pahit. Meskipun menurut saya pasti ada risiko-risiko yang akan dihadapi Ribka apabila harus berlawanan dengan program vaksinasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah," pungkasnya(RMOL)