Petik Pelajaran Drama Politik AS, SBY: Ucapan Presiden Harus Benar dan Jujur

Petik Pelajaran Drama Politik AS, SBY: Ucapan Presiden Harus Benar dan Jujur

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Drama politik yang terjadi di Amerika Serikat bisa dipetik sebagai pelajaran berarti. Drama itu setidaknya mengajarkan bahwa sistem demokrasi tidak sempurna, khususnya dalam tataran implementasi.

Begitu tegas Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada hari ini.

Di mana saat proses kemenangan hingga jelang pelantikan selalu terjadi gejolak di AS, khususnya dari pendukung Donald Trump.

“Sistem demokrasi tidaklah sempurna, terutama implementasinya. Ada wajah baik dan wajah buruk dalam demokrasi. Namun, tidak berarti sistem otoritarian dan oligarki lebih baik,” tegas SBY melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (20/1).

Pelajaran kedua yang bisa dipetik adalah ucapan pemimpin atau presiden harus benar dan jujur di era “post-truth politics”. Jika tidak, maka dampak yang akan diakibatkan sangat besar.

Dalam kasus ini, SBY mencontohkan ucapan Donald Trump yang menyebut telah terjadi kecurangan di dalam pilpres, yang kemudian berbuntut pada kemarahan para pendukungnya.

“Terjadilah serbuan ke Capitol Hill yang coreng nama baik AS,” tegasnya.

Pelajaran selanjutnya, “post-truth politics" atau era politik yang tidak berlandaskan pada fakta, termasuk dalam kebohongan yang sistematis dan berulang, pada akhirnya akan gagal.

“Pemimpin akan kehilangan "trust" dari rakyatnya, karena mereka bisa bedakan mana yang benar (faktual) dengan yang bohong (tidak faktual),” demikian SBY.

Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden AS akan berlangsung di Washington DC pada Rabu (20/1) pada pukul 11 pagi atau tengah malam waktu Indonesia. Biden akan menyampaikan pidato kepresidenan pertamanya, sebelum hadir dalam sebuah program televisi bertajuk "Celebrating America" yang diwarnai oleh sejumlah bintang Hollywood. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita