GELORA.CO - Ada yang menarik dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kalimantan Selatan pada Senin (18/1). Ia terlihat membagi-bagikan donat kepada anak-anak dari keluarga korban banjir.
Foto Jokowi membagikan donat diunggah dari laman Instagram J.Co, pada Selasa (19/1). Pada captionnya tertulis, "Bapak Presiden Jokowi membagikan donat J.Co kepada anak-anak korban banjir di Kalimantan Selatan."
Donat berlabel mewah, bagi sebagian masyarakat, mungkin sesuatu yang sangat diimpikan. Sikap Jokowi itu dinilai ingin memberikan kesenangan bagi anak-anak di tengah musibah yang mereka alami.
Netizen pun beraksi atas unggahan itu.
"Bagi J.Co dong, bang. Seumur idup saya cuma makan donat digoyang goyangin pake gula bubuk di dalem plastik," ujar netizen dari kolom komentar.
Akun dindanayanika menulis, "Boro boro makan Jco, makan donat warung yg 2rb-an aja udah seneng."
"Wah, kapan lagi bisa makan Jco. Mantaap, presidenku," ujar akun Happy
"Saya juga mauuu, sahut netizen lainnya.
Akun aqella malah menanyakan mengapa Jokowi tidak membagikan produk Sang Pisang milik puteranya untuk anak-anak korban banjir.
Sementara beberapa netizen mempertanyakan mengapa bukan sembako yang diberikan Jokowi karena akan lebih berguna.
Dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, Jokowi meninjau lokasi terdampak banjir di Kelurahan Pakauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (18/1). Jokowi juga menengok para korban banjir dan menyampaikan duka cita mendapam.
Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan sembako, makanan siap saji, dan masker ke beberapa warga di lokasi. Tak hanya itu, Jokowi nampak ingin menyenangkan hati anak-anak dengan membagikan donat dalam kemasan kotak.
Dalam kesempatan tersebut, terlihat Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman, yang mendampingi Jokowi.
Jokowi telah menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo untuk segera mengerahkan jajarannya terkait sarana dan prasarana yang rusak.(RMOL)