GELORA.CO - Penemuan drone bawah laut milik China di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada akhir Desember 2020 tidak bisa dianggap remeh.
Pakar telematika, Roy Suryo menilai bahwa kehadiran drone bawah Laut/UUV (Unmanned underwater vehicle) Chinese Sea Wing (Haiyi) tersebut adalah ancaman serius.
Apalagi, Roy Suryo mencatat bahwa drone bawah laut juga sebelumnya pernah melintas di wilayah Indonesia sebanyak dua kali. Pertama di bulan Maret 2019 di Pulau Tenggol, Kepulauan Riau dan di Kepulauan Masalembu pada tahun 2020.
“Ini sudah ancaman serius,” tegasnya kepada redaksi, Minggu (3/1).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Joko Widodo meminta pemerintah, baik itu Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk segera mengeluarkan pernyataan tegas atas dugaan pelanggaran kedaulatan NKRI tersebut.
Roy Suryo pun mengkritisi akun-akun resmi ketiga pihak tersebut yang tidak tanggap dan responsif soal penemuan drone laut.
“Silakan dibaca sendiri, ada yang sedang bertutur soal rencana Tuhan, menyambut Tahun Baru 2021, mamun ada yang tidak update akunnya semenjak 17 Agustus 2020 lalu,” tutut Roy Suryo.
Mantan politisi Partai Demokrat itu mengakui bahwa secara teknis, drone laut China yang berlabel ‘Shenyang Institute of Automation Chinese Academic of Sciences’ memang belum termasuk kategori Unmanned Sub-Surface Vehicle (USSV) yang sudah dipersenjatai. Hanya saja, dia meminta tetap tegas bertindak. (*)