GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat Ossy Dermawan mengungkapkan banyak pencapaian yang diraih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun menjadi Presiden RI.
Menurutnya, jika SBY tak menjadi presiden dua periode, belum tentu presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) punya bekal untuk membangun Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ossy melalui akun Twitter miliknya @ossydermawan. Cuitan tersebut ia buat untuk menjawab cuitan politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi yang menuding SBY menjadi penyebab Indonesia mengalami kesulitan.
"Sudahlah pak @sbyudhoyono, Indonesia tidak akan sesulit sekarang ini, pak Jokowi tidak akan bekerja sekeras ini jika Anda tidak pernah menjadi presiden," kata Teddy seperti dikutip Suara.com, Senin (11/1/2021).
Menanggapi cuitan tersebut, Ossy apa yang disampaikan oleh Teddy bertolak belakang dengan fakta sesungguhnya.
Ossy mengklaim kondisi Indonesia menjadi jauh lebih baik setelah SBY berkuasa menjadi orang nomor satu di Indonesia selama 10 tahun.
"Indonesia sudah jauh lebih baik setelah SBY memimpin selama 10 tahun," ungkapnya.
Menurutnya, Jokowi belum tentu memiliki cukup uang, peluang dan kesempatan membangun Indonesia jika SBY tak menjadi presiden selama dua periode.
"Jika SBY tidak jadi Presiden selama 10 tahun, belum tentu Presiden Jokowi punya cukup uang, peluang dan kesempatan untuk membangun Indonesia lebih baik ke depan," paparnya.
Dalam cuitannya, Ossy juga merinci berbagai pencapaian yang disebutnya telah diraih oleh SBY selama menjadi presiden dua periode.
Staf pribadi SBY itu menyebut pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen saat SBY berkuasa, angka kemiskinan menurun dari 16,7 persen menjadi 10,89 persen, angka pengangguran turun dari 11 persen menjadi 5,7 persen.
Tak hanya itu, rasio utang terhadap PDB juga menurun dari 56,6 persen menjadi 24,7 persen, cadangan devisa meningkat tiga kali libat dari USD 36,3 miliar menjadi USD 111,8 miliar.
Selain itu, SBY juga berhasil membawa Indonesia masuk dalam daftar G-20 pada 2008, melunasi utang IMF lebih awal dari waktu pelunasan dan masih banyak lagi fakta lainnya.
"Silakan dibandingkan dengan yang sekarang ini. Harus jujur dalam menanggapi data," ungkap Ossy. []