Menangis, Irma Nasdem Ungkap Kemungkinan jika Jokowi Kalah dari Prabowo: Gak Tahu Nasib Saya

Menangis, Irma Nasdem Ungkap Kemungkinan jika Jokowi Kalah dari Prabowo: Gak Tahu Nasib Saya

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Politisi Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago mengungkapkan kemungkinan buruk terhadap dirinya ketika pemenang Pilpres 2019 lalu bukan Joko Widodo-Maruf Amien.

Sambil menangis, Irma membayangkan dirinya bakal menghilang dalam dunia perpolitikan jika Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang memenangkan pilpres.

Momen tersebut terjadi dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncencored, Senin (18/1/2021).

Dalam kesempatan itu, Irma mulanya menyinggung soal keputusan Jokowi yang menggandeng dua paslon di Pilpres 2019.

Seperti yang diketahui, baik calon presiden maupun calon wakil presiden saat ini sudah berada di pemerintah.

Prabowo Subianto yang notabene merupakan lawan Jokowi sebagai capres di Pilpres 2019 diangkat sebagai Menteri Pertahanan.

Kemudian disusul cawapres Sandiaga Uno yang juga ditunjuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Menurutnya, hal itu ada pengaruh dari orang-orang di sekitar presiden.

"Saya tidak menjadi paham ketika ada mungkin strategi-strategi yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar presiden sehingga kemudian meminta lawan politik masuk ke kabinet," ujar Irma.

Menurut Irma, kondisi sama belum tentu terjadi ketika Prabowo yang menjadi presiden.

Dirinya mempertanyakan apakah Prabowo juga akan melakukan seperti yang dilakukan Jokowi.

"Bahkan banyak sekali di WA dan FB saya kemudian bilang seperti ini kepada saya, 'Ibu Irma pernah enggak terpikirkan kalau mereka yang menang apakah Pak Jokowi diajak serta'," ucapnya menyampaikan pertanyaan dari para pendukung Jokowi.

"'Apakah mereka menang mbak Irma diajak serta'."

"Jangankan saya, apakah Pak Jokowi diajak serta. Itu pertanyaan dari masyarakat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Irma tiba-tiba merasa sedih ketika membayangkan bukan Jokowi yang memenangkan Pilpres.

"Kalau saja Pak Jokowi dan Pak Maruf kalah mungkin saya sudah hilang. Artinya bukan dibunuh, artinya enggak tahu nasib saya seperti apa," kata Irma.

"Saya menyadari itu dan saya sedih. Besarnya risiko itu yang saya ambil, saya sedih."

Meski begitu, dirinya memberikan apresiasi tinggi atas niatan baik dari Jokowi untuk menyatukan masyarakat Indonesia pasca Pilpres.

"Tetapi bagi saya, ketika saat ini Indonesia mulai kembali damai, ada kebahagian tersendiri di hati saya. Saya berharap ke depan akan lebih baik," pungkasnya. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita