GELORA.CO - Pengurus Besar Himpunan mahasiswa Islam (PB HMI) tidak pernah mengeluarkan sikap resmi atas pembubaran Front Pembela Islam (FPI).
Penjabat Ketua Umum PB HMI, Arya Kharisma Hardy mengatakan, HMI tidak ingin terjebak pada posisi mendukung ataupun menolak keputusan pemerintah tersebut.
Pernyataan Arya Kharisma menjadi klarifikasi atas sikap yang disampaikan kadernya, Bobby Irtanto yang memberikan dukungan pada pembubaran FPI.
"Perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa PB HMI secara organisatoris tidak pernah memutuskan untuk menyatakan dukungan terhadap keputusan pembubaran FPI oleh pemerintah," ujar Arya dalam keterangannya, Senin (4/1).
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Bobby Irtanto sama sekali tidak mewakili sikap PB HMI dan lebih merupakan sikap pribadi anggota yang sangat merugikan nama baik organisasi.
Ditegaskan Arya, PB HMI tegas menolak setiap sikap dan tindakan kader atau anggota yang mengatasnamakan HMI secara tidak etis.
"Garis perjuangan HMI masih sama, yaitu berada dalam satu shaf (barisan) perjuangan bersama para Ulama dan para pejuang Pancasila yang menjujung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan demokrasi," terangnya.
Bagi Arya, pemerintah seperti tengah "menggali kubur" dengan membubarkan FPI saat dibutuhkan kebersamaan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19.
"Apa yang dilakukan pemerintah justru seperti menggali kuburannya sendiri, di tengah ancaman krisis sosial dan tantangan resesi ekonomi, situasi yang seharusnya sangat membutuhkan persatuan serta dukungan dari semua kelompok termasuk kelompok Islam politik," tandasnya.
Seperti diketahui, Bobby Irtanto adalah anggota HMI asal Riau sempat menyatakan dukungan terhadap keputusan pemerintah yang telah membubarkan FPI.
"Kami mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam menertibkan ormas-ormas yang dianggap melanggar nilai-nilai Pancasila," tegas Bobby, Jumat lalu (1/1). []