GELORA.CO - Komisaris Utamaa Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merespons permintaan anggota DPR Abraham Lunggana atau Haji Lulung agar dia diperiksa polisi terkait pesta bareng Raffi Ahmad dengan stiker 'ketawa aja'. Haji Lulung menyinggung 'kuasa' dan memberi pantun kepada Ahok.
"Ya udahlah, kalau saya ngelihat gini, ini kan kita ngelihat kan sekarang nih siapa yang berkuasa. Saya melihat siapa yang berkuasa hari ini. Jadi kalau kita yang ngritik oleh yang berkuasa, ya nggak bisalah. Makanya dilawannya cuma ketawa kan," kata Haji Lulung saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).
Menurut Haji Lulung, tindakan Ahok di pesta yang dihadiri Raffi Ahmad mengganggu keamanan, kenyamanan, dan kesehatan. Menurut Haji Lulung, Ahok tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat di tengah pandemi ini.
"Karena Ahok kan tokoh, memberi contoh yang nggak baik. Memang selalu memberi contoh yang nggak baik juga kan dia. Ngomongnya belepetan segala macam. Sekarang dia memberi contoh yang nggak baik, ngumpul sambil nyanyi-nyanyi dalam kondisi seperti ini orang memberikan perhatian, penegak hukum memberikan perhatian," sebut anggota Komisi VII DPR itu.
Haji Lulung kemudian mengungkit soal peristiwa wafatnya Habib Ali bin Assegaf. Menurut Haji Lulung, Ahok haruslah memberi teladan kepada masyarakat.
"Di pengajian aja beri perhatian, kayak kemarin tuh Habib Ali meninggal, kita mau salatin aja masih diberikan syarat-syarat kan, jangan ngumpul, harus menjalankan protokol kesehatan. Ini di ruang tertutup nyanyi-nyanyi, itu kan melanggar prokes," tegas Lulung.
Waketum PAN itu kembali menyinggung perihal kuasa. Sebuah pantun dialamatkan Lulung kepada Ahok.
"Makanya saya bilang balik lagi kalau kita memberikan masukan segala macam, balik lagi kita siapa yang berkuasa hari ini. Gitu aja. Makanya dilawan ketawa sama dia. Es kemong pakai roti lah, kalau ngomong hati-hati," ucap Lulung.(dtk)