KRI Rigel Deteksi Dua Pinger Di Dasar Laut, Kabasarnas: Kami Yakin Itu Black Box

KRI Rigel Deteksi Dua Pinger Di Dasar Laut, Kabasarnas: Kami Yakin Itu Black Box

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dalam kurun waktu 24 jam, tim gabungan misi kemanusiaan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sedikitnya telah mengumpulkan 10 kantong jenazah dan 16 puing pesawat.

“Enam belas bagian atau potongan besar dari pesawat yang teman-teman bisa dilihat depan kita. Lalu 10 kantong jenazah yang berisi bagian dari korban, dan 5 potong pakaian,” ucap Kabasarnas, Marsdya Bagus Puruhito, di JICT, Jakarta, Minggu malam (10/1).

Selain itu, dalam operasi SAR ini, KRI Rigel berhasil mendeteksi adanya dua pinger yang diyakini adalah sinyal dari black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Dua sinyal itu diyakini berasal dari cockpit voice recorder (CVR) dan flight data recorder (FDR) yang tenggelam di dasar perairan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

“Kenapa kami meyakini, karena hanya ada dua transmit emergency yang kita tangkap, dan sampai saat ini masih kita laksanakan pencarian dan penyelaman pun menggunakan alat direction finder yang dibawa penyelam untuk lebih akurat,” jelasnya.

Ditambahkan Kabasarnas, operasi pencarian black box ini terjalin berkat koordinasi yang kuat dari TNI, Polri, SAR, KPLP, dan seluruh stakeholder yang mendukung.

Untuk rencana kegiatan tim gabungan pada hari ini, Senin (11/1), Kabasarnas mengatakan akan melakukan pencarian blackbox dengan metode yang sama di hari sebelumnya.

“Dengan metode di bawah dan dan permukaan laut. Dengan sedikit melebarkan area pencarian dan menambah pencarian di pesisir, karena arus dari laut menuju ke pesisir,” tutup Kabasarnas Bagus Puruhito.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita