GELORA.CO - Makmur Ajie Panangean (54) seorang relawan penyelam menceritakan pengalamannya menjadi penyelam selama 12 tahun.
Ajie merupakan salah satu relawan penyelam dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) yang ikut mengevakuasi Sriwijaya Air SJ 182.
Saat ditemui di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021), Ajie bercerita, sebelumnya ia pernah menjadi relawan penyelam di beberapa peristiwa lain, seperti jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada 2018.
Bahkan, Ajie mengaku pernah menemukan uang senilai Rp 30 miliar saat mengevakuasi kapal feri KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 2018.
"Sebelum kejadian Lion Air, ada kejadian yang feri tenggelam, saya ada di lokasi nemuin duit, ada uang tunai."
"Jadi saya nge-rescue manusia dan uang," tutur Ajie bercerita.
Selain itu, Ajie juga bercerita saat dirinya mengevakuasi jenazah.
"Namanya rescue itu waktu kapal tenggelam, jadi mengambil jenazah-jenazah yang baru meninggal, bisa narik sampai beberapa orang," ucap Ajie.
"Kalau di kedalaman 15-20 meter, saling mengikatkan untuk diangkat ke atas. Itu terakhir di Selayar itu," tambahnya.
Awalnya, Ajie dijadwalkan akan terjun ke lokasi jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa pagi, tetapi ada masalah dengan kapal yang akan ia tumpangi.
Ajie dan lima penyelam lainnya dari POSSI kemudian dijadwalkan berlayar ke lokasi pada Rabu (13/1/2021) pagi.
Namun, pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu itu dihentikan sementara karena cuaca buruk.
Hal itu disampaikan Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Abdul Haris Achadi saat diwawancarai di JICT II,Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu.
Haris mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, tinggi gelombang mencapai 2,5 meter sehingga membuat pencarian di laut dihentikan sementara sampai cuaca membaik.
"Untuk sementara off, kita lihat cuaca ini. Dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter," kata Haris. (*)