GELORA.CO - Publik ramai menyoroti almarhumah ulama Syekh Ali Jaber yang meninggal dengan kondisi sambil tersenyum. Sejumlah kesaksian pun diutarakan beberapa pihak.
Pesohor Irfan Hakim, misalnya. Sahabat Syekh Ali Jaber tersebut merupakan orang yang terakhir melihat raut wajah ulama asal Madinah itu di ruang ICU, sebelum akhirnya jenazah dimandikan.
Irfan mengatakan almarhum Syekh Ali Jabar nampak melemparkan senyuman. Dia melihat bagaimana wajah almarhum terlihat putih bersih dengan bulu-bulu halus atau brewok yang tumbuh di sekitarnya.
Selain itu, meski sempat sakit, namun nyatanya Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam kondisi melempar senyuman.
“Jadi tuh kalau boleh izin, saya ceritakan kondisinya tuh, agak brewokan begitu, putih, terus senyum. Senyum khasnya almarhum. Dan ini dilepas banyak sekali orang-orang,” kata Irfan Hakim seperti dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Sabtu (16/1/2021).
Sang adik Syekh Muhammad Jaber yang juga seorang pendakwah menjelaskan makna senyuman dari sang kakaknya yang meninggal pada usia 44 tahun.
Kata dia, makna senyuman pertanda jika Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Maka, katanya, tak heran jika dia meninggal dalam kondisi jenazah tersenyum.
“Selama beliau hidup sering tersenyum. Dan waktu dia meninggal, masya allah senyumnya luar biasa. Ini tanda khusnul khotimah.”
“Karena ahli Quran, Insya Allah pasti senyum. Di dunia dia hidup bersama Alquran, pasti dia meninggal sama Alquran. Pasti dikubur dia bersama Alquran. Dialah Syekh Ali jaber yang selalu mengajak kita selalu bersama Alquran,” kata sang adik, disitat KH Infotainment, Sabtu 16 Januari 2021.
Sementara dari info yang dihimpun, saat meninggal, di tepian jalan raya, banyak masyarakat yang berbaris dan hendak melepas kepergian Syekh Ali Jaber.
Hal itu membuktikan, banyak kalangan yang mencintai ulama kharismatik tersebut.
Dia ingat betul pesan sang kakak, dia ingin melahirkan 1 juta hafiz Quran. Bukan cuma itu, dia inginkan bagaimana masyarakat dapat hidup dengan berpedoman pada Quran.
“Itu harapan beliau, jangan sampai dakwahnya berhenti. Karena dakwah itu bukan dakwah Syekh Ali Jaber, namun dakwah Alquran. Siapapun yang pulang, kita tetap berjuang. Kita melanjutkan dakwah,” kata sang adik mengingat perkataan Syekh Ali Jaber.[sc]