GELORA.CO - Kicauan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang seolah memberi kode pergerakan saham tertentu terus menuai polemik.
Dalam kicauan itu, Kaesang seolah mengetahui bahwa saham PT Kimia Farma akan naik. Sejalan itu, Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan vaksin gratis dan kemudian harga saham terbang tinggi sebagaimana diprediksi Kaesang.
Banyak pihak menuding adik Gibran Rakabuming Raka itu melakukan praktik insider trading. Yaitu, praktik ilegal dalam dunia investasi, di mana seorang investor mendapat informasi yang pasti perihal peluang keuntungan dalam transaksi jual beli saham.
Menanggapi itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai apa yang dilakukan Kaesang adalah fenomena baru. Menurut dia, anak presiden seharusnya menjaga etika dengan tidak berperilaku seperti memanfaatkan kekuasaan ayahnya yang menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Ini fenomena baru. Anak presiden mestinya menjaga etika dengan tidak melakukan aksi yang dapat dianggap memanfatkan kedekatan dengan kekuasaan Presiden," kata Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/1).
Mardani menilai wajar apabila prediksi Kaesang itu hanyalah inisiatif pribadi. Namun, jika ada anggapan masyarakat bahwa Kaesang seperti insider trading juga tidak bisa disalahkan.
Sebab, Kaesang seolah mengetahui lebih dulu bahwa saham KAEF (PT Kimia Farma Tbk) bakal bergerak positif dan disusul kebijakan Presiden Jokowi menggratiskan vaksin Covid-19.
"Boleh jadi Kaesang inisiatif pribadi, tapi boleh jadi juga khususnya terkait pengumuman vaksin gratis tahu lebih dulu. Susah memastikannya. Persepsi bahwa itu semacam insider trading tidak bisa disalahkan," ujar Mardani.
"Menjadi keluarga Presiden memang berakibat mengecilnya ruang aktivitas privat karena mereka diharapkan menjadi contoh pelaksanaan etika kekuasaan di ruang publik," imbuh dia. []