GELORA.CO - Gunung Merapi erupsi dengan memuntahkan awan panas petang hari ini. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat awan panas meluncur ke sisi barat daya.
"Tanggal 25 Januari 2021 pukul 17.11 WIB terjadi awan panas guguran," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangannya, Senin (25/1/2021).
Ia menjelaskan awan panas Gunung Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 milimeter dan durasi 120 detik.
"Jarak luncur awan panas kurang lebih 1.200 meter ke arah barat daya yakni di hulu Kali Krasak dan Boyong," jelas Hanik.
Hanik mengatakan tinggi kolom erupsi Gunung Merapi terpantau mencapai ratusan meter. Hingga saat ini belum ada laporan dampak erupsi Gunung Merapi kali ini, termasuk hujan abu.
"Tinggi kolom erupsi 400 meter di atas puncak kawah. Hingga saat ini belum ada laporan hujan abu," ungkapnya.
Hanik menjelaskan secara visual Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
"Sementara kegempaan tercatat gempa guguran sebanyak 35 kali, hembusan 9 kali dan fase banyak 4 kali," urainya.
Hingga saat ini status Gunung Merapi berada di tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, juga mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi," pintanya.(dtk)