GELORA.CO - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,0 terjadi di Timur Laut Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis malam.
Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan hingga kini belum ada laporan korban jiwa maupun korban luka.
"Korban jiwa nihil sampai dengan tadi malam informasinya nihil, baik korban jiwa maupun yang luka-luka," ujar Abraham saat dihubungi, Jumat (22/1/2021).
Abraham menjelaskan hingga kini belum ada laporan adanya bangunan yang mengalami rusak berat. Laporan yang diterima berupa dinding retak dan lantai yang pecah.
"Informasi sampai tadi malam itu hanya dampak kerusakan ringan saja, untuk di daerah Talaud, selain itu aman," katanya.
Abraham mengatakan dampak kerusakan tidak terlalu besar terjadi di Talaud. Sebab, pusat gempa berada jauh di dalam laut.
"Nggak ada yang parah, karena itu jauh dari kita, itu cenderung ke arah Filipina. Sehingga mungkin dampaknya tidak terlalu besar di Indonesia atau Sulawesi Utara," katanya.
Sebelumnya diberitakan, ada dua kecamatan di Kepulauan Talaud melaporkan adanya kerusakan bangunan.
"Kerusakan infrastruktur dilaporkan terjadi di dua kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara," tulis laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (22/1/2021).
Data per Kamis malam (21/1), pukul 21.44 WITA atau waktu setempat mencatat dampak gempa berupa kerusakan bangunan dengan kategori ringan hingga sedang. Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh. Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan.
Terkait dengan dampak korban, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud masih melakukan monitoring di lapangan.
"Warga Kepulauan Talaud merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi pada Kamis (21/1), sekitar pukul 19.23 WIB. BMKG melaporkan pemutakhiran parameter gempa pada magnitudo 7,0 serta berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara," terang BNPB.(dtk)